This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sunday, December 31, 2017

Potong Paruh Anak Ayam, Perlukah Dilakukan? Apa Untung Ruginya?

Plus Minus Perlakuan Potong Paruh Pada Ayam, Wajibkah?
Sebelum melaksanakan potong paruh atau perlakuan khusus pada ternak ayam perlu dipikirkan juga akibat positif dan negatifnya. Potong paruh hanya merupakan salah satu cara untuk lebih "mengamankan" ayam dari tindakan kalibalisme antar ayam yang satu dengan yang lainnya. Tetapi sebenarnya kanibalisme juga tidak atau akan sangat jarang terjadi jika pakan yang diberikan mencukupi. Mencukupi dalam arti luas yaitu cukup secara kualitas atau kandungan nutrisi yang dibutuhkan ayam dan yang tidak boleh ketinggalan juga adalah cukup pakan secara kuantitasnya. Ayam yang cukup makan secara gizi dan jumlah diharapkan akan lebih nyaman dan tidak saling berlaku kanibal. Hal lain yang perlu diperhatikan juga adalah kenyamanan kandang atau manejemen pemeliharaan ayam tersebut.

Kembali ke masalah debeaking atau potong paruh, berikut beberapa masalah dan faktor penting yang perlu diketahui dan dipikirkan atau dipertimbangkan oleh peternak, apakah perlu melakukannya atau tidak pada budidaya ayamnya.
Debeaking atau potong paruh merupakan salah satu “perlakuan paksa” pada ayam sehingga berpotensi menimbulkan stress yang tinggi. Perlakuan yang benar dan tidak kasar diharapkan akan mengurangi tingkat stress tersebut.
Potong paruh (debeaking) ada yang sudah dilakukan saat ayam masih DOC sehingga bukan merupakan hal wajib untuk dilakukan di peternakan, namun cukup bermanfaat untuk dilaksanakan jika saat DOC belum dilakukan potong paruh.
Beberapa Tujuan Potong Paruh antara lain:
  • Menghentikan pertumbuhan paruh yaitu pada lapisan  kitin di ujung paruh
  • Diharapkan ayam menjadi lebih jinak saat movement dari kandang
  • Ayam tidak saling mematuk bulu dan mengurangi kanibalisme
  • Efisiensi pakan naik karena pakan tidak akan banyak yang tercecer
  • Daya hidup ayam meningkat karena kurangnya kanibalisme
  • Ayam akan tumbuh secara homogen karena persaingan yang seimbang

Tujuan utama potong paruh pada ayam layer adalah untuk mengurangi kanibalisme dan meningkatkan efisiensi ransum. Sifat kanibalisme pada ayam dapat mengakibatkan penurunan produktivitas ayam karena adanya gangguan stress, perlukaan bahkan infeksi. Masalah kanibalisme yang sering terjadi antara lain ayam suka mematuk-matuk ayam lain yang berada dalam satu baterai terkadang hingga bulunya tercabut dan mematuk telur hingga tingkat telur pecah meningkat yang tentu saja akan mengurangi produktivitas.

Akibat lain adalah rendahnya efisiensi ransum yang disebabkan karena ayam lebih suka memilih ransum yang butiran dan ransum yang lebih halus akan tidak dimakan. Hal ini tentu saja akan merugikan peternak secara materi karena tingginya biaya ransum yang perlu dikeluarkan untuk mencapai performa ayam yang baik.
Debeaking (potong paruh), sumber imgs: http://www.nzdl.org
Selama masa pemeliharaan di peternakan, debeaking pada ayam layer sebaiknya dilakukan saat ayam umur 9-10 hari dan tidak disarankan pada umur kurang dari 4 hari karena ayam masih rentan stress. Tipe debeaking yang dilakukan dapat berupa block debeaking yaitu pemotongan paruh yang menghasilkan paruh bagian atas dan bawah sama panjangnya, ataupun conventional debeaking yaitu pemotongan paruh yang menghasilkan paruh bagian atas lebih pendek. Pada umur 10 – 11 minggu (saat pindah ke kandang baterai) dapat dilakukan debeaking lagi bila paruh tumbuh kembali.
Akibat potong paruh
Positifnya :
a. Ayam tidak mengalami kanibalisme, karena apabila ayam mematuk temannya tidak akan berdarah
b. Pola makan ayam yang telah di potong paruhnya akan terus meningkat, karena setiap kali ayam mengambil ransum akan lebih banyak jumlahnya di bandingkan sebelum potong paruh.
Negatifnya :
a. Ayam mengalami stress
b. Jumlah ransum yang di makan akan menurun sesuai dengan kebutuhan kandang
c. Ayam keseluruhannya dan terlihat murung atau pun mengalami dehidrasi
d. Penyembuhan ayam akan lama
Masalah yang seringkali dihadapi saat debeaking adalah adanya stress dan penurunan nafsu makan setelah pemotongan paruh, bila tidak dilakukan dengan benar tentu saja akan mengakibatkan tidak tercapainya target pertumbuhan ayam. Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat debeaking adalah sebagai berikut :
  • Pastikan kondisi ayam sehat
    Sebaiknya debeaking dilakukan saat cuaca tidak terik (jam 4 – 5 sore)
  • Pastikan feed intake hari tersebut telah dipenuhi sekitar 3/4 hingga sore hari, karena setelah debeaking nafsu makan ayam akan menurun
  • Berikan air minum yang cukup dan mudah dijangkau agar ayam tidak dehidrasi
  • Saat pemotongan, hindari perdarahan yang terlalu banyak pada paruh, bila terjadi perdarahan dapat dioleskan antiseptik seperti Neo Antisep pada paruh yang telah dipotong untuk menghentikan perdarahan dan mencegah infeksi
  • Berikan vitamin yang mengandung elektrolit untuk mengurangi stress seperti Vita Stress

Sumber http://info.medion.co.id dan sumber lainnya
Share:

Friday, December 29, 2017

Macam-macam Jenis Penyakit Unggas (Ayam, Angsa, Burung dll)

Jenis-jenis Penyakit Unggas (Ayam, Burung, Bebek, Angsa, Entok dll)
Penyakit yang sering menyerang ternak Unggas antara lain:
  • Avian Influenza (AI) - Bisa menular pada manusia
  • New Castle Desease (NCD)
  • Infectious Bronchitis (IB)
  • Pullorum (Berak Kapur)
  • Fowl Pox (Cacar Ayam)
  • IBD (Gumboro)
  • Kolera Unggas
  • Coccidiosis (Berak Darah)
  • CRD (Ngorok)
  • Cacingan
  • Penyakit Karena Parasit Eksternal
Unggas adalah ternak yang sangat dekat dengan kehidupan masyarakat, terutama masyarakat di pedesaan. Jika kita amati, di pedesaan, hampir setiap rumah atau setiap keluarga memiliki ternak peliharaan yang berupa unggas ini. Berbagai jenis unggas seperti ayam, bebek dan juga burung sangat mudah kita temukan dirumah-rumah penduduk dipedesaan, terutama desa yang masih alami dan belum tersentuh teknologi modern.
Unggas adalah jenis hewan ternak kelompok burung yang dimanfaatkan untuk daging dan telur atau bulunya. Umumnya merupakan bagian dari ordo Galliformes, dan Anseriformes. Kata unggas juga umumnya digunakan untuk burung pedaging seperti di atas.
Secara umum kebanyakan hewan jenis ini memang mempunyai bentuk tubuh seperti ayam dan bebek. Biasanya hewan-hewan unggas sering dijadikan sebagai hewan ternak atau hewan peliharaan. Karena hewan jenis ini mudah dirawat dan termasuk hewan yang produktif.  Akan tetapi hewan unggas memiliki daya tubuh yang lemah, maka hewan ini sering terkena virus atau penyakit. Kata unggas pada umumnya digunakan untuk burung pemakan daging. Atau lebih umumnya, kata ini juga dapat digunakan untuk menyebut jenis-jenis burung lainnya.

Unggas merupakan hewan yang dapat diternak untuk diambil manfaatnya seperti daging, telur, bulu, suara (kicauan), dan sebagainya. Unggas yang paling banyak diternak adalah ayam pedaging, ayam petelur dan itik. Ketiga jenis unggas ini paling banyak memiliki peranan dalam hajat hidup manusia.
Saking dekatnya hubungan antara masyarakat dengan ternak unggas ini sehingga jika kabar mengenai serangan penyakit disuatu tempat yang menyasar ternak unggas maka banyak orang yang kemudian menjadi panik. Apa saja sebenarnya penyakit-penyakit yang sering menyerang unggas? Penyakit apa saja yang paling berbahaya dan adakah yang bisa menular pada manusia? Bagaimana cara mencegah dan mengobati penyakit tersebut?

Berikut ini ulasan mengenai berbagai macam dan jenis penyakit unggas, penyebab, gejala-gejala dan cara mengobatinya. Pengetahuan tentang penyakit unggas ini sangat penting untuk dimiliki oleh para peternak unggas apalagi yang masih pemula. Minimal untuk peternak pemula atau calon peternak wajib memiliki pengetahuan dasar tentang penyakit unggas.

Daftar Nama Penyakit Unggas antara lain:
  • Avian Influenza (AI) - Bisa menular pada manusia
  • New Castle Desease (NCD)
  • Infectious Bronchitis (IB)
  • Pullorum (Berak Kapur)
  • Fowl Pox (Cacar Ayam)
  • IBD (Gumboro)
  • Kolera Unggas
  • Coccidiosis (Berak Darah)
  • CRD (Ngorok)
  • Cacingan
  • Penyakit Karena Parasit Eksternal
Dibawah ini adalah penjelasan detail mengenai penyakit-penyakit yang sering menyerang unggas seperti tersebut pada daftar diatas:

1. Avian Influenza (AI)
Avian Influenza (AI) atau dikenal dengan flu burung, merupakan penyakit yang sangat berbahaya pada unggas. Virus Avian Influenza (AI) merupakan jenis virus famili orthomyxoviridae. Sumber infeksi penyakit Avian Influenza antara lain adalah unggas piara, spesies unggas domestikasi yang lain, burung piara eksotik, unggas liar, hewan lain. Hewan ternak yang terserang AI akan menunjukan gejala-gejala klinis sebagai berikut: aktivitas menurun, konsumsi pakan menurun; ayam mengeram lebih lama, produksi telor menurun, gangguan pernapasan dari yang ringan sampai berat, batuk, bersin yang berlebihan, sinusitis, bulu menggelapai, edema pada muka dan kepala, terdapat sianose pada kulit yang tidak berbulu, gangguan saraf dan diare.

Dari tanda klinis ini biasanya hanya salah satu tanda saja yang terlihat atau beberapa kombinasi. Pada kasus yang sangat cepat ayam-ayam mati tanpa tanda-tanda. Pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan membeli anak ayam yang bebas koriza, sanitasi dengan ketat, bila ada outbreak perlu dilakukan depopulasi kemudian kandang dibersihkan dan desinfeksi, istirahatkan beberapa hari. Kemudian masukkan ayam baru yang bebas koriza lakukan vaksinasi. Tidak ada pengobatan yang spesifik, semua pengobatan hanya menunjang secara alam untuk melegakan alat pernapasan.

2. New Castle Deisease (NCD)
Salah satu penyakit yang sering kali menyerang hewan unggas adalah NCD (New Castle Desease) atau lebih dikenal dengan tetelo. Penyakit ini disebabkan oleh virus Paramyxo. NCD dapat menular dengan cepat, 3-4 hari seluruh ternak dapat terinfeksi. Virus ini ditularkan melalui sepatu, peralatan, baju yang dikenakan oleh pekerja atau tamu, serangga, burung liar, melalui udara, kontak dengan hewan sakit melalui eksudat, feses dan urine atau melalui perlengkapan kandang termasuk pakan.
Virus penyakit NCD bersifat menggumpalkan sel darah.

Gejala yang ditimbulkan: ayam sering sesak nafas, nafsu makan turun, diare, senang berkumpul pada tempat hangat, batuk-batuk, bersin-bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, kaki lumpuh, mata ngantuk, sayap terkulai, kadang berdarah, tinja encer kehijauan, yang spesifik adanya gejala “tortikolis” yaitu ayam berputar-putar yang akhirnya mati.

Cara menanggulanginya adalah dengan memisahkan ayam yang terserang NCD antara lain: melakukan sanitasi kandang yang baik yaitu dengan menjaga kebersihan kandang dan peralatan untuk mencegah tercemar virus, kandang diusahakan agar lantai tetap kering, anak ayam harus berasal dari peternakan yang bebas NCD, vaksinasi NCD, ayam yang mati segera dibakar atau dikubur jauh dari lingkungan kandang, pisahkan ayam yang sakit agar tidak menular, setiap tamu dan karyawan yang masuk areal peternakan mengenakan baju steril.

3. Infectious Bronchitis (IB)
Penyakit IB disebbakan oleh Coronaviridae. Gejala klinis dari ayam yang terserang IB menunjukan gejala sulit bernafas, ngorok, dan mata keluar eksudat. Produksi telor menurun antara 10-50 %, bentuk telor tidak normal, kerabang lunak atau kasar, daya tetas menurun. Pengendalian dilakukan dengan sanitasi kandang secara intensif, lakukan vaksinasi secara teratur.


4. Berak Kapur (Pullorum)
Berak kapur disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum. Penyakit ini seringkali menyerang anak ayam atau ayam dara. Penelurannya melalui: telor, kontak langsung antara ayam sehat dengan ayam sakit; peralatan penetasan dan peralatan kandang yang kurang bersih, kotoran, air, makanan dan lingkungan yang terkontaminasi.

Gejala klinis pada ayam yang terinveksi berak kapur adalah antara lain adalah ayam yang menetas kelihatan lemah dan ngantuk dan akhirnya mati, nafsu makan menurun, diare berwarna putih yang menempel, berkelompok di dekat sumber panas, timbul gangguan pernafasan pada anak ayam. Pengendalian yang dapat dilakukan adalah pengobatan terhadap ayam dan tetap dipelihara sehingga tidak menimbulkan kerugian yang banyak. Sedangkan pada ayam indukan petelor dianjurkan untuk dilakukan depopulasi.

5. Fowl Pox (Cacar Ayam)
Penyakit ini disebabkan oleh virus DNA yaitu virus pox. Sumber penularannya adalah nyamuk, melalui luka pada kulit, bisa juga melalui keropeng tertular yang dimakan, penularan langsung juga dapat terjadi misalnya dengan mematuk-matuk ayam sakit. Gejala klinis mula-mula berupa papula kecil berwarna kelabu di daerah kulit yang tidak berbulu, pada bagian kepala dan kaki. Beberapa radang bergabung membentuk radang yang besar dan akhirnya membentuk keropeng besar. Apabila keropeng dikelupas akan terjadi perdarahan dilapisan bawahnya.

Pada tipe cacar basah akan terlihat bercak berwarna kuning pada selaput lendir mulut, lubang hidung dan faring, sering menyebabkan penyumbatan saluran udara yang mengakibatkan penderita tercekik. Pengendalian yang dapat dilakukan terhadap ayam yang terkena penyakit ini adalah dengan melakukan isolasi, sedangkan ayam di sekitar kandang harus divaksinasi. Untuk mencegah infeksi sekunder diberi antibiotik dan vitamin. Populasi nyamuk dapat ditekan dengan menggunakan pestisida.

6. Gumboro (Infectious Bursal Disease /IBD)
Penyakit ini disebabkan oleh virus. Penyebaran melalui kontaminasi virus pada peralatan kandang, pakan, alat angkut, dan bahan-bahan lain yang digunakan dalam kandang. Gejala klinis ada dua penyakit gumboro yaitu subklinis dan klinis. Gejala subklinis menyerang ayam muda yang umurnya kurang dari 3 minggu dan tidak terlihat gejala klinisnya.

Biasanya tidak menimbulkan kematian tetapi ayam yang terserang dan sembuh dari penyakit akan mengalami imunodepresi akibat kerusakan sel-sel limfosit pembentuk antibodi yang berada dalam bursa fabrisius, thymus dan limpa. Ayam menjadi tidak tanggap terhadap vaksinasi dan kematian terjadi akibat infeksi penyakit lain.

Sedangkan gejala klinis kejadiannya berjalan akut dengan tanda-tanda klinis ayam menjadi lesu, kurang nafsu makan, inkoordinasi, tremor, peradangan di sekitar dubur, mencret putih dan berlendir, mematuk-matuk kloaka dan bulunya kusam. Bila terjadi infeksi sekunder, kesembuhan dapat terjadi dalam waktu kurang dari satu minggu dan kematian tidak lebih dari 20 %. Pengendalian yaitu dengan melaksanakan vaksinasi.

7. Fowl Kolera (Kolera Unggas)
Penyebab penyakit ini adalah Pasteurella multocida. Penularan jika ayam mematuk ayam lain yang mati karena terserang kolera. Gejala klinis meliputi: kematian mendadak pada ayam yang terserang kolera akut, nafsu makan turun, depresi, kebiruan, mengeluarkan cairan kental dari mulut atau hidung, diare putih berair atau hijau mengental. Pada ayam kampung yang terserang secara kronis mengalami pembengkakan pada persendian, cuping, telapak kaki atau selaput sendi. Eksudatnya biasanya terkumpul di dalam selaput mata atau sinus infraorbitalis. Pengendalian dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan, vaksinasi, bila ada out break sebaiknya dilakukan depopulasi dan pengobatan.

8. Berak darah (Coccidiosis)
Penyakit koksidiosis (berak darah) adalah merupakan salah satu jenis penyakit yang disebabkan oleh protozoa yang sering kali menyerang hewan unggas hampir di seluruh dunia. Koksidiosis disebabkan oleh protozoa dengan famili Eimeridae, yang terdiri dari empat genus, antara lain Cryptospororidium, Isospora, Eimeria dan Tyzzaria. Pada kebanyakan unggas, Eimeria menyerang usus, kecuali pada angsa, Eimeria menyerang ginjal. Kematian ayam akibat koksidiosis bisa mencapai 80 – 90% jika penyakit tidak diobati. Kerugian lain selain kematian ternak, maka koksidiosis menyebabkan penurunan berat badan, penghambatan masa bertelor, penurunan produksi telor dan penurunan efisiensi penggunaan pakan.

Kejadian koksidiosis akan mudah mewabah karena beberapa faktor, yaitu kandungan air yang tinggi dalam litter yang melebihi 30%, adanya penyakit lain yang menekan kekebalan tubuh, seperti Marek, IBD atau mikotoksin. Penggunaan antikoksidia dalam pakan yang kurang merata pencampurannya, juga bisa berperan sebagai faktor predisposisi. Faktor yang lain adalah stres lingkungan dan manajemen perawatan seperti kepadatan yang terlalu tinggi, kurangnya kualitas dan kuantitas pakan, ventilasi udara yang jelek dan lain-lain.

Gejala Klinis koksidiosis berjalan secara akut dan ditandai dengan depresi, bulu kusut dan diare dengan tinja berwarna hijau, napsu makan hilang, muntah darah, paralisa dan diikuti kematian akibat kolaps. Unggas yang terinfeksi E. tenella memperlihatkan gejala kepucatan pada jengger dan pial disertai kotoran yang bercampur darah. Pada penyakit yang tidak menunjukkan gejala klinis, maka ditandai oleh penurunan produksi telor dan daya tetas serta bobot badan.

Tindakan pencegahan terhadap penyakit koksidiosis yang penting dilakukan adalah pengaturan sistim ventilasi udara yang baik, pengaturan kepadatan kandang yang sesuai dengan kapasitasnya, penyediaan tempat pakan dan minum yang cukup. Khusus untuk pengaturan tempat air minum, sebaiknya diusahakan menggunakan model nipple drinker, sehingga tidak banyak air yang tumpah ke litter. Hal ini akan mengurangi risiko kelembaban yang tinggi dalam litter.

9. Penyakit Ngorok (Chronic Respiratory Disease)
Penyakit ini disebabkan oleh Mycoplasma gallisepticum. Sesak nafas penyebabnya adalah bakteri Mycoplasma gallisepticum. Penyakit ini menyerang alat-alat pernafasan, sehingga ayam kesulitan untuk bernafas. Gejala klinis ayam yang menderita penyakit ngorok adalah ayam sering bersin, keluar ingus lewat hidung dan ngorok saat bernafas, sayap terkulai, mengantuk, tubuh lemah pada ayam muda, diare dengan kotoran berwarna hijau kuning keputihan.

10. Penyakit Parasit Cacing (Helminthiasis)
Penyakit helminthiasis dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan, penurunan produksi telor, berat telor tidak bisa mencapai maksimal dan awal waktu bertelor yang tidak semestinya. Helminthiasis pada unggas disebabkan oleh cacing, yang secara umum terdiri dari tiga klas, yaitu klas Nematoda, Trematoda dan Cestoda. Penyakit helminthiasis akibat cacing Nematoda disebut Nematodosis, yang disebabkan Trematoda disebut Trematodosis dan yang disebabkan oleh Cestoda disebut Cestodosis. Nematodosis disebabkan oleh jenis cacing Nematoda yang menyerang unggas dengan berbagai lokasi penyerangan diantaranya adalah:

1). Cacing Mata /Eye Worm (Oxyspirura sp), Cacing Oxyspirura sp berukuran kira-kira 2 cm, hidup di saccus conjunctiva, sering menyebabkan conjunctivitis, opthalmitis, dan protrusion membrana nictitans. Cacing jenis ini menyerang berbagai unggas, antara lain ayam, kalkun, merpati, burung-burung liar dan burung-burung dalam sangkar.

2). Syngamus trachea. Syngamus trakhea hidup di trakhea, kadang-kadang pada bornkhus. Cacing hidup di darah dan menyebabkan trakheitis diffuse atau fokal di tempat menempelnya. Ukuran cacing lebih dari 2 cm. Cacing menyerang berbagai unggas, antara lain ayam, kalkun, dengan gejala-gejala, seperti pernafasan cepat, dyspnoe, head shaking.

3). Capillaria sp. Capillaria sp merupakan Nematoda yang menginfeksi crop dan esophagus dan menyebabkan radang mukosa crop dan esophagus. Cacing jenis ini juga menyerang: ayam, kalkun, angsa, itik dan burung-burung dalam sangkar. Gejala yng ditimbulkan berupa anemia dan kelemahan.

4). Dyspharynx, Tetrameres, Cyrnea merupakan Nematoda yang hidup di proventriculus ayam dan unggas lain. Ukuran dewasa antara 3 – 18 mm, parasit bersembunyi di dalam mukosa dan sering penetrasi ke dalam kelenjar-kelenjar. Gejala yang ditimbulkan, antara lain : diare, kelemahan dan anemia yang diserta dengan ulserasi mukosa, hemorrhagi, nekrosis, pembengkakan mukosa. Cacing ini menyerang berbagai unggas, antara lain : ayam, kalkun, merpati, puyuh dan itik.

5). Ascaridia sp banyak spesies Ascaridia sp yang diketahui menyerang usus halus unggas. Cacing ini meyebabkan enteritis terutama pada unggas muda. Unggas yang diserang antara lain : ayam, kalkun, merpati, puyuh. Siklus hidup cacing ini bersifat langsung, meskipun bisa juga melalui cacing tanah. Salah satu contoh spesies yang sering menyerang ayam adalah Ascaridia galli.

Cestodosis merupakan penyakit cacing pita yang menyerang ayam pada semua umur. Penyebarannya melalui kotoran ayam yang sakit atau alat-alat yang digunakan. Gejala yang terlihat antara lain lesu, pucat, kurus dan diikuti dengan sayap yang menggantung serta kondisi yang berangsur-angsur menurun dan selanjutnya diikuti kematian akibat komplikasi. Cacing Cestoda yang sering hidup pada ayam yaitu Raillietina spp. Infeksi Cestoda memiliki tingkat penyebaran lebih luas daripada infeksi oleh Nematoda dan trematoda.

Cacing yang hidup dalam saluran pencernaan akan mengambil makanan dengan cara menyerap sari makanan dari induk semangnya pada mukosa usus. Apabila tingkat infeksi cukup berat, induk semang akan mengalami hypoglicemia dan hypoproteinemia yang nyata. Gejala klinis akibat cacing Cestoda pada ayam dipengaruhi antara lain oleh status pakan atau keadaan gizi ternak, jumlah infeksi dan umur ayam. Pada beberapa jenis infeksi, gejala umum pada ayam muda biasanya ditunjukkan oleh adanya penurunan bobot badan, hilangnya napsu makan, kekerdilan, diare dan anemia. Penurunan produksi telor dan kesehatan secara umum juga merupakan gejala umum akibat infeksi cacing Cestoda. Cacing Cestoda dalam jumlah besar akan banyak mengambil sari makann dari tubuh inangn sehingga tidak jarang menyebabkan hypoglicemia dan hypoproteinemia.

Diagnosis penyakit didasarkan atas gejala klinik yang tampak dan sejarah timbulnya penyakit. selain itu dapat pula dengan melakukan pemeriksaan tinja secara mikroskopis dimana akan ditemukan proglottid masak yang lepas atau telor cacing yang keluar bersama tinja.

Trematodosis. Penyakit parasit cacing oleh cacing trematoda pada unggas yang terkenal adalah Echonostoma revolutum. Cacing ini hidup di rektum dan sekum ayam, itik, angsa, dan unggas air lainnya, burung merpati dan berbagai burung lain serta mamalia, termasuk tikus air bahkan manusia di seluruh dunia. Cacing jenis ini merupakan cacing trematoda yang paling terkenal dan serkaria dapat ditemukan dengan mudah pada berbagai siput air tawar. Infeksi yang berat dari E. revolutum menunjukan gejala kekurusan, kelemahan dan diare pada unggas. Pada anak ayam menyebabkan perdarahan bercak-bercak pada tempat perlekatan acetabulum dengan permukaan mukosa usus.

Pencegahan helminthiasis yang bisa dilakukan adalah melakukan sanitasi kandang, menghindarkan kandang dari vektor (induk semang antara) dan ternak liar dan mengusahakan pengelolaan peternakan sebaik mungkin, seperti mencegah kepadatan kandang yang berlebihan, mengusahakan ventilasi kandang yang cukup dan menerapkan sistim all in all out. Pengobatan terhadap parasit cacing harus dilakukan seawal mungkin, karena jika keadaan sudah parah, maka pengobatan menjadi sia-sia.Obat-obatan yang bisa digunakan adalah Vermizin, Vermixon sirup, Cacing Exitor untuk membasmi Ascaridia galli. Tri Worm juga bisa digunakan untuk mengatasi A. galli dan Heterakis gallinarum.

Pada ayam yang dipelihara dalam kandang postal maka pemberian obat cacing bisa dilakukan mulai umur satu bulan dan diulang setiap bulan sekali. Sedangkan pada ayam yang dipelihara di kandang baterai pemberian obat cacing setiap tiga bulan sekali. Pemberian obat cacing akan lebih efektif jika diberikan dua hari berturut-turut. Ayam dipuasakan terlebih dahulu kira-kira selama satu jam sebelum pemberian obat.

Penyakit Pada Unggas Akibat Parasit Eksternal
Gangguan parasit luar disebabkan oleh beberapa jenis insekta/serangga, seperti lalat, kutu, caplak, gurem, tungau dan sebagainya. Gangguan parasit luar akan menimbulkan rasa tidak enak, tidak tenang, gatal, kerusakan bulu, pertumbuhan terhambat, gangguan produksi dan yang lebih berbahaya lagi apabila parasit luar tersebut berperan sebagai vektor penyakit bakteri, virus, cacing atau koksidiosis.

Berbagai jenis kutu terdapat pada bulu ayam dan mungkin ditemukan juga di bawah sayap, pada leher dan di sekitar perut dekat kloaka. Biasanya telor kutu tersebut terkumpul pada pangkal bulu. Tungau : Ornithonyssus dan Dermanyssus merupakan tungau penghisap darah pada ayam. Tungau kudis yang menyerang kaki ayam dikenal dengan Knemidocoptes mutans yang menyebabkan dermatitis yang bisa melanjut menjadi scaly leg. Caplak berkulit lunak (Argas spp) hidup di daerah tropis dan menyerang ayamayam petelor yang dipelihara dalam kandang panggung atau di atas litter. Caplak menyukai lokasi di bawah sayap dan menyerang di malam hari. Unggas penderita menampakkan bercak perdarahan (hematoma). Caplak ini dapat menularkan penyakit spirokhetosis.

Tindakan pengendalian terhadap serangan parasit eksternal antara lain berupa dusting, adalah penggunaan serbuk atau powder untuk mengatasi gangguan ayam terhadap parasit luar. Pada ayam penderita dapat diberikan Sodium Fluorida pada pangkal sayap, bulu pada kepala, ekor, dada, kedua sayap, kedua kaki/paha, dasar ekor, bawah lubang kloaka dan punggung.
Share:

Thursday, December 28, 2017

Cara Ternak Angsa Lengkap, Dari Bibit Sampai Panen

Faktor-faktor Pendukung dan Masalah Yang Wajib Diketahui Calon Peternak Angsa

Ternak angsa sebaiknya dilakukan ditempat yang jauh dari pemukiman karena angssa dapat mengeluarkan suara yang sangat keras yang dapt mengganggu orang lain.

Bibit Angsa

Sebelum melakukan budidaya anda perlu menentukan jenis angsa yang ingin anda peliharaan apakah angsa petelur untuk tujuan menghasilkan telur atau angsa pedaging untuk menghasilkan daging. Jika anda ingin memelihara angsa petelur maka anda pilih jenis angsa yang memiliki produksi telur banyak da apabila anda ingin memelihara angsa pedaging maka pilihlah angsa yang memiliki pertumbuhan daging yang cepat.

Jenis bibit angsa yang terkenal diantaranya adalah Toulouse, Embden dan African yang tergolong paling berat tubuhnya, Pilgrim yang berat tubuhnya pertengahan dan Chinese yang paling ringan beratnya. Walaupun demikian, kecepatan pertumbuhan dan kemampuan berproduksi telur pada jenis bibit yang sama belum tentu akan sama hasilnya. Jadi dari pengalaman berternak nantinya, pilihlah bibit dari induk yang pertumbuhannya paling cepat dan menghasilkan banyak telur.

Biasanya angsa paling baik dijodohkan sepasang atau bertiga. Angsa jantan yang perkasa akan puas mendapat jodoh dengan 4 atau 5 betina. Apabila mereka telah memilih sendiri pasangannya, maka banyak sekali jantan berpasangan dengan betina yang sama dari tahun ke tahun. Jumlah telur yang dihasilan pada tahun ke dua akan lebih vanyak dari tahun pertama. Prosentase keberhasilan penetasannyapun semakin baik. Induk angsa dapat terus memproduksi telur sampai 10 tahun. Dari hasil penelitian, kemampuan reproduksi angsa jantan lebih cepat menurun dibandingkan angsa betina.

Ambil telur dua kali tiap hari, terutama pada musim hujan. Selalu hati-hati dalam pengentasan telur. Berihkan bilamana dipandang perlu. Temperatur yang paling baik pada tempat penyimpanan telur adalah 7 sampai 13°C dengan kelembaban relatif paling kecil 70%. Bila telur akan disimpan lebih dari dua hari, balikkan tiap hari agar prosentase penetasannya meningkat. Apabila cara penyimpanan telur kurang baik, prosentase penetasan ini menurun setelah telur disimpan 6 - 7 hari. Apabila cara penyimpanannya tepat telur dapat bertahan 10 sampai 14 hari dengan hasil pengentasan yang tidak berkurang.

Masa penginkubasian telur angsa yang paling umum adalah antara 29 sampai 30 hari. Empat sampai enam telur dapat diinkubasi pada setelan untuk ayam betina sedangkan 10 sampai 12 telur pada setelan angsa. Balikkan telur tiga atau lima kali sehari apabila incubator tidak bekerja sendiri. Angka bilangan pembalikkan telur harus ganjil untuk mencegah letak telur berada pada posisi yang sama tiap malam.

Apabila telur dieram oleh induk ayam, ambilah anak angsa dari sarang segera setelah dientaskan. Simpan di tempat yang hangat sampai beberapa jam. Apabila anak angsa tidak segera diambil, maka induk ayam mungkin akan meninggalkan sarangnya lebih awal sebelum semua telur menetas. (IRS 5 Desember 2001).

Kandang Angsa

Induk angsa dapat dipelihara dimanapun baik itu dibelakang rumah atau satu kandang dengan hewan ternak lain seperti ayam, sapi, kambing atau yang lainnya. Namun sebaiknya anda harus mempersiapkan kandang sebelum melakukan ternak angsa ini. Bila anda memiliki lahan atau halaman belakang yang cukup luas anda bisa memanfaatkannya sebagian untuk membuat kandang untuk merawat dan membesarkan anak angsa dan juga naungan untuk tempat berteduh angsa dan untuk tempat tidur.

Apabila anak angsa yang akan dipelihara berjumlah sedikit anda dapat menggunakan kandang sangkar dan jika anak angsa yang akan anda pelihara berjumlah cukup banyak maka siapkan bangunan tertutup. Kandang sangkar berbentuk kotak dengan rangka dari kayu serta dinding dan atap dibuat dari bilahan bambu, kawat kasa ataupun kayu, setelah kandang sangkar jadi, beri lampu penerangan sekitar 40 watt didalamnya agar anak angsa lebih mudah mendapatkan pakan dan air serta lampu tersebut dapat digunakan untuk penghangat. Kandang tertutup dapat dibuat dari kayu ataupun bambu, bagian diding kandang dibuat dari kawat kasa atau bilah bambu sedangkan untuk atap dapat menggunakan genting, seng atau asbes. Lantai kandang dapat berupa tanah, semen atau kayu. Namun sebaiknya lantai terbuat dari semen agar lantai mudah dibersihkan dan angsa akan lebih sehat.

Tempat Peneduh Untuk Angsa

Salah satu sifat buruk yang dimiliki angsa yaitu mencampur telur dalam satu sarang. Telur dari induk berbeda tersebut kemudian dierami oleh satu induk, apabila ada telur yang sdah menetas maka angsa tersebut tidak mau mengerami telur-telur yang belum menetas kembali.

Untuk mencegah, sebaiknya buatlah tempat khusus untuk bertelur angsa, tempat tersebut dibuat dengan bentuk kotak dengan ukuran hanya cukup untuk 1 angsa yaitu sekitar 30 x 30 x 30 cm lalu isi kotak dengan alas jerami atau rumput, tempatkan kotak terseebut pada tempat peneduh atau dalam kandang dengan disusun berderet.

Pemeliharaan Angsa

Angsa yang baru saja menetas, letakkan dalam kandang sesuai dengan jumlah anakan. Apabila anak angsa yang akan dipelihara berjumlah sedikit anda dapat menggunakan kandang sangkar dan jika anak angsa yang akan anda pelihara berjumlah cukup banyak maka siapkan bangunan tertutup. Kandang sangkar berbentuk kotak dengan rangka dari kayu serta dinding dan atap dibuat dari bilahan bambu, kawat kasa ataupun kayu. Kandang tertutup dapat dibuat dari kayu ataupun bambu, bagian diding kandang dibuat dari kawat kasa atau bilah bambu sedangkan untuk atap dapat menggunakan genting, seng atau asbes. Lantai kandang dapat berupa tanah, semen atau kayu.

Setelah kandang jadi, beri lampu penerangan sekitar 40 watt didalamnya agar anak angsa lebih mudah mendapatkan pakan dan air serta lampu tersebut dapat digunakan untuk penghangat, untuk mengatur suhu kandang juga pelu diletakkan termometer. Karena jika kepanasan anak angsa akan salingb mematuk, gelisah menjauhi lapu dan ribut.

Pakan Angsa

Anak angsa yang baru menetas dapat bertahan tanpa makan dan minum hingga 72 jam atau 3 hari. Berilah anak angsa makan dan minum dengan segera. Sebaiknya, makanan dan air minum itu sudah tersedia sebelum anak angsa ditempatkan dalam kandang.

Pada saat masa starter atau masa awal anak angsa harus diberi pakan yang berprotein tinggi sekitar 22%. Pakan tersebut dapat berupa pakan yang sama untuk itik atau ayam pedaging pada masa starter, pakan tersebut dapat anda beli di toko pakan ternak. Atau anda dapat membuat sendiri pakan tersebut dengan komposisi: Tepung ikan 2 bagian, Tepung jagung 3 bagian, dan Dedak halus 1 bagian.

Jika tidak memiliki Tepung ikan anda dapat menggantinya dengan tepung bekicot, tepung siput, ataupun tepung kerang, bungkil kacang tanah, bungkil kelapa atau juga ampas tahu. Jika tidak memiliki Tepung jagung anda bisa menggantinya dengan tepung ubi kayu ataupun tepung gandum.

Meskipun angsa dapat mencari sendiri makan, sebagai peternak harus dapat menyediakan makanan yang dikonsumsi angsa. Dengan pemberian ransum yang bergizi dan tepat, angsa anda dapat tumbuh cepat dan sehat. Untuk membuat sendiri ransum bahan-bahannya sangat mudah seperti 15 kg dedak, 3 kg konsentrat dan 2 kg jagung giling. Bahan tersebut diaduk menjadi adonan dan dapat diberikan pada angsa. Untuk menu siang hari, makanan angsa perlu ditambahkan irisan sayuran segar seperti kangkung, sawi, bayam, genjer. Untuk selingan bisa irisan daun pepaya segar.

Jika dilingkungan anda terdapat banyak tanaman enceng gondok yang biasanya memenuhi aliran sungai, mulai sekarang hal itu dapat menjadi solusi karena angsa mau mengkonsumsi irisan enceng gondok. Selain itu angsa juga mau mengkonsumsi batang pisang yang dicacah atau diiris halus.

Untuk mendapatkan suplai protein alami, bisa diberikan tambahan berupa ikan segar, yuyu atau kepiting, keong, bekicot. Sebelum diberikan usahakan bahan tersebut dibersihkan, dihaluskan atau diiris halus agar angsa tidak tersedak oleh tulang atau cangkang dari kepiting. Dengan pemberian makanan berupa protein alami dari sekitar kita, hal itu bisa meningkatkan produktivitas telur hingga bisa mencapai 80%.
Apabila pemeliharaan angsa dimaksudkan untuk dikonsumsi, umur angsa yang baik untuk dikonsumsi adalah 4 sampai 6 bulan. Keram mereka pada sangkar yang lebih kecil dan berikan makanan penuh (full feed) 3 atau 4 minggu sebelum batas waktu dikonsumsi.
Pakan angsa petelur alami yang mudah didapat antara lain:

1. Amisan
Apa maksut dari pakan amisan itu?? Mungkin sebagian orang belum begitu paham mengenai pakan amisan, apalagi bagi seorang peternak pemula. Ya pakan amisan itu yakni pakan yang bersumber dari hewan lain yag mampu menjadi makananya hewan tersebut. Untuk pakan angsa petelur, pakan amisan sumber protein tinggi antara lain:

- keong



Seperti yang dikutip dari wikipedia.org bahwa keong mengandung protein 12% , kalsium 217 mg, rendah kolesterol, 81 gram air dalam 100 gram keong sawah, dan sisanya mengandung energi, protein, kalsium, karbohidrat, dan phosfor. Selain itu keong juga mengandung vitamin A, E, niacin dan folat. Kesimpulanya, keong mempunyai kandungan protein yang sangat tinggi untuk kebutuhan angsa petelur, tidak hanya itu keong juga mengandung sumber/zat gizi lain ibarat vitamin dan mineral yang dapat membantu meghasilkan energi. Maka tidak mengherankan banyak para peternak angsa sukses yang memanfaatkan keong sebagi sumber protein pengganti pakan kosentrat pabrik.

- Ikan rucah


Ikan rucah juga salah satu pakan alternatif alami yang mampu kita dapatkan dengan harga yang sangat murah, akan tetapi alasannya keberadaanya yang sulit kecuali didaeran bersahabat laut maka jarang para peternak memanfaatkan ikan rucah tersebut. Ikan rucah yakni ikan yang tidak layak konsumsi, ikan ikan tersebut hasil dari tagkapan nelayan mampu juga hasil dari penyortiran yang tidak layak dijual dan akhirya mereka jual dengan harga yang sangat murah. Ikan rucah tersebut mampu kita manfaatkan sebagai pakan alternatif sumber protein untuk angsa petelur supaya produksi telur yang dihasilkan mampu maksimal. Pemberian pakan tersebut pun harus setiap hari, alasannya dalam sehari angsa membutuhkan asupan protein 16 - 20%.

- Limbah pemotongan ayam
Limbah pemotongan ayam juga mampu menjadi pakan alternatif sumber protein angsa petelur, limbah pemotongan ayam mampu berupa kulit ayam, usus dan lain sebagainya yang sengaja dibuang dari kawasan pemotongan ayam. Dan yang jelas, sebelum menunjukkan pada angsa yang kita pelihara, harus dicuci terlebih dahulu.

- Dan hewan kecil lain yang bermanfaat
Selain ketiga pakan amisan diatas sesungguhnya masih ada banyak pakan alternatif sumber protein alami yang mampu kita dapatkan dialam liar, pakan lain tersebut antara lain: kodok, cacing, kepiting dan hewan kecil lain jikalau dimakan tidak membahayakan angsa tersebut maka mampu kita berikan.

2. Kacang kacangan
Ada sumber protein hewani, ada pula sumber protein nabati, Ya sumber protein nabati mampu kita adapatkan pada kacang-kacangan.

- Bungkil kedelai

Bungkil kedelai yakni kedelai yang tidak layak dijual, entah itu alasannya pecah ataupun alasannya remuk sehingga tidak layak dijual dan kalaupun dijual pasti dengan harga yang sangat murah. Meskipun disebut dengan bungkil kedelai namun kandungan gizi yang dimilikinya tidak jauh berbeda dengan keelai yang masih layak jual. Maka dari itu kita mampu memanfaatkan bungkil kedelai tersebut.

- Jagung

Jika eksistensi pakan amisan ibarat yang telah dijelaslkan diatas sulit dicari maka kita mampu memanfaatkan jagung sebagai pakan penggantinya. 100 gram jagung mengandung 355 Kalori, Protein : 9,2 gram, Lemak : 3,9 gr, Karbohidrat : 73,7 gr, Kalsium : 10 mg, Fosfor : 256 mg, Besi : 2,4 mg, Vitamin A : 510 SI, Vitamin B1 : 0,38 mg, dan Air : 12 gr.

Namun harus kita ketahui meskipun jagung mampu menggantikan tugas pakan amisan, namun tidak sepenuhnya mampu mengantikan perananya. Karena dalam sehari 1 ekor angsa petelur membutuhkan 16-20 gram asupan protein, sedangkan jagung hanya memiliki 9,2 gram kandungan protein. Oleh alasannya itu kita juga harus menunjukkan sedikit pakan sumber protein yang lain.

Banyak sekali pakan alternatif untuk pengganti kosentarat pakan angsa petelur yang mampu kita dapatkan dialam ataupun membeli dengan harga yang murah. Pakan sumber protein memang sangat diharapkan oleh angsa petelur setiap harinya biar lancar dalam bertelur. Akan tetapi kebutuhan zat gizi lain ibarat karbohidrat, vitamin, kalsium dan kebutuhan gizi yang lainya juga harus kita berikan.

Kebutuhan karbohidratnya mampu kita dapatkan pada bekatul atau nasi aking, sedangkan kebutuhan vitamin mampu kita berikan sayur hasil dari sampah dapur atau mampu kita carikan juga diarea persawahan. Pakan angsa petelur yang baik yakni pakan yang mengandung banyak protein yang mampu kita dapatkan dari pakan alternatif dengan harga yang murah atau mampu mencarinya tanpa harus membeli dengan harga yang sangat mahal.

Umur Panen Angsa

Pada umumnya angsa daat di panen setelah berumur 4 hingga 6 bulan. Tapi jika anda ingin melakukan budidaya telur angsa, indukan angsa dapat menghasilkan telur sampai berumur 10 tahun. Tapi jika ingin mengembangbiakan angsa, sebaiknya anda mengawinkan induk betina dengan induk jantan, lalu indukan tersebut akan bertelur dan akan mengerami telur hingga menetas, namun lebh baik lakukan penetasan telur menggunakan inhibitor.

Jenis- Jenis Angsa:

Genera Coscoroba
Coscoroba Swan (Coscoroba coscoroba) adalah spesies angsa yang merupakan endemik dari Amerika Selatan. Angsa jenis ini merupakan spesies angsa yang paling kecil. mereka memiliki bulu berwarna putih dengan bulu hitam sedikit pada bagian ujung 6 sayap, angsa ini memiliki paruh berwarna merah. Beratjantan pada angsa ini adalah sekitar 3,8 hingga 5,4 kg dan betina sekitar 3,2 hingga 4,5 kg.


Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Divisi: Chordata
Kelas: Aves
Memesan: Anseriformis
Keluarga: Anatidae
subfamili: Anserinae
Marga: Coscoroba
Jenis: C. coscoroba

Genera Cygnus

Angsa putih (Cygnus olor) adalah jenis angsa yang banyak tersebar di Eurasia. Angsa ini juga disebut sebagai angsa bisu karena angsa ini tidak memiliki suara layaknya angsa lain. Angsa ini memiliki ukuran panjang sekitar 125 hingga 170 cm, bulunya berwarna putih dengan bagian mata perbatasan paruh berwarna hitam.


Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Divisi: Chordata
Kelas: Aves
Memesan: Anseriformis
Keluarga: Anatidae
Marga: Cygnus

Jenis: C. olor
Cygnus atratus atau Angsa Hitam adalah jenis angsa yang banyak tersebar di Australia, angsa dewasa pada jenis ini memiliki ukuran yang besar dengan panjang sekitar 130 cm. Bulu angsa ini keseluruhan hitam kecuali pada bagian sayap yang terdapat campuran warna putih, paruhnya berwarna merah dengan ujung putih serta kakinya berwarna abu-abu.

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Anseriformes
Famili: Anatidae
Genus: Cygnus
Spesies: C. atratus


Cygnus melancoryphus merupakan angsa yang berukuran paling besar dan banyak tersebar di Amerika Selatan. Angsa dewasa pada jenis ini memiliki ukuran 102 hingga 124 untuk panjangnya dan 3,5 hingga 6,7 untuk beratnya dengan ukuran sayap 135 hingga 177 cm. Bulu pada bagian badan berwarna putih dan pada bagian leher hingga kepala berwarna hitam serta tagihan berwarna abu-abu, paruhnya berwarna hitam.


Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Divisi: Chordata
Kelas: Aves
Memesan: Anseriformis
Keluarga: Anatidae
subfamili: Anserinae
Suku: Cygnini
Marga: Cygnus

Jenis: C. melancoryphus
Cygnus cygnus atau Angsa whooper adalah jenis angsa yang banyak tersebar di sub-artik Eropa dan Asia.


Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Divisi: Chordata
Kelas: Aves
Memesan: Anseriformis
Keluarga: Anatidae
subfamili: Anserinae
Suku: Cygnini
Marga: Cygnus

Jenis: C. Cygnus
Cygnus buccinator adalah jenis angsa yang banyak tersebar di Amerika Utara. angsa jenis ini memiliki ukuran dewasanya sekitar 138 hingga 180 untuk panjangnya dan berat sekitar 7 hingga 13,6 kg. Bulunya berwarna putih keseluruhan dengan paruh hitam dan kaki ada yang berwarna hitam, abu-abu, merah muda,hingga kekuningan abuabu.


Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Divisi: Chordata
Kelas: Aves
Memesan: Anseriformis
Keluarga: Anatidae
subfamili: Anserinae
Suku: Cygnini
Marga: Cygnus

Jenis: C. businator
Cygnus columbianus atau angsa tundra adalah jenis angsa yang banyak tersebar di Eropa dan Amerika Utara.


Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Divisi: Chordata
Kelas: Aves
superorder: Galloanserae
Memesan: Anseriformis
Keluarga: Anatidae
subfamili: Anserinae
Suku: Cygnini
Marga: Cygnus

Diolah dari berbagai sumber






Share:

Cara Ternak Lovebird Lengkap, Mulai Bibit Sampai Panen

Faktor-faktor Pendukung dan Permasalahan Yang Wajib Diketahui Oleh Peternak Lovebird Pemula.

Kandang Lovebird

Untuk memulai berternak lovebird lebih dari sepasang, maka siapkan kandang yang lebih besar dan juga bersekat. Jika Anda hanya berniat mengawali ternak dengan sepasang lovebird saja, siapkan sekalian tempat bertelur lovebird yang terbuat dari kayu keras berukuran 20 cm x 20 cm x 25 cm. Tempat bertelur ini biasa disebut dengan glodok. Siapkan serut kayu, ranting kecil, serta dedaunan kering di sekitar glodok. Nantinya lovebird akan menghiasi sarang sendiri.

Bibit Lovebird
Lovebird

Pilihlah lovebird yang sehat. Indukan yang sehat dan berkualitas nantinya juga akan menghasilkan anakan lovebird yang berkualitas juga.Oh ya, pilihlah lovebird di mana usia jantan lebih tua daripada usia betinanya. Hal ini agar saat proses perkawinan nantinya, lovebird jantan akan mendominasi. Anda bisa menanyakan hal tersebut pada penjual.
Penyebab penyakit pada Lovebird banyak sekali antara lain karena kurangnya porsi makan, keracunan logam berat, masalah pada paruh, gangguan parasit (cacing gelang, giardia, lalat, kutu, dan tungau kulit), infeksi (bakteri, jamur, dan virus), dan beberapa penyakit lain, seperti PDD (Proventricular Dilatation Disease), Aspergillosis, Psittacosis, Avian tuberculosis, Candida, Avian polyoma, serta WNV (west nile virus).
Tips Memilih Bibit Lovebird Yang Bagus:
  • pilih spesies lovebird dengan paruh yang panjang, besar, tebal, dan berpangkal lebar; serta tampak kuat,
  • pilih burung dengan kepala besar; karena hal ini menunjukkan mental yang baik,
  • perhatikan postur burung; yang paling ideal adalah lovebird dengan postur sedang, dipadukan dengan ukuran badan, kaki, ekor, dan panjang leher yang serasi. Dada lebar juga menjadi indikasi bibit lovebird yang baik,
  • pilihlah lovebird yang sehat, dengan tanda-tanda: lincah, mata cerah dan bersih, kaki besar dan kering, serta memiliki nafsu makan yang baik,
  • untuk burung dengan kekuatan suara yang oke, pilihlah yang berleher panjang lagi padat dan berisi.
Kapan Waktu Yang Tepat Mengawinkan Lovebird dan Apa Ciri-ciri Lovebird Siap Kawin?

Lovebird yang siap dikawinkan biasnya berusia minimal 1 tahun. Jangan lupa juga menanyakan usia induk lovebird kepada penjual. Ciri-ciri lovebird siap kawin :
  • Betina : Akan sering merentangkan sayapnya dan ekor yang sering diangkat ke atas.
  • Jantan : lovebird jantan yang sering menggosok-gosokkan pantatnya pada sangkar menandakan ia siap kawin.
Segera kawinkan indukan lovebird yang sudah melakukan hal-hal di atas. Bila kelamaan malah akan membuatnya sulit kawin.


Ketika sudah terlihat ciri-ciri siap kawin pada lovebird. Maka jodohkan sepasang lovebird tersebut dengan mempertemukan mereka. Yang perlu menjadi catatan adalah ketika pertama kali Anda membeli indukan, jangan langsung memasukkan mereka pada satu kandang yang sama, karena bisa saja mereka berantem.

Masukkan pada kandang yang berbeda dengan lovebird yang lain jika Anda berternak lovebird lebih dari sepasang.

Jika Anda ternak lebih dari sepasang, pisahkan pasangan-pasangan tersebut dalam kandang yang berbeda.

Ketika mereka sudah berjodoh dan telah dimasukkan pada kandang yang sama, jangan lupa untuk memberikan mereka makan secara teratur agar cepat bertelur. Makanan yang cocok untuk lovebird adalah milet, biji sawi, benih kenari, jagung muda, kangkung, tauge, dan biji bunga matahari.

Ketika mereka telah melewati proses perkawinan dan betina sudah bertelur, jangan sering melihat keadaan lovebird agar tidak merasa terganggu. Anda cukup melihat keadaan dari jauh saja.

Perlu diketahui ketika sudah bertelur, tidak semua betina mau mengerami telurnya. Untuk mengantisipasi hal ini, dekatkan betina yang tidak mau mengerami telurnya dengan betina yang mau mengerami telurnya. Cukup dengan dekatkan sangkar mereka. Erangan betina yang mengerami telurnya akan memancing betina lainnya untuk mengerami juga.

Bagi lovebird betina yang baru pertama kali bertelur, belum tentu telurnya akan menetas. Hal ini wajar saja, karena bisa karena lovebird belum siap bertelur atau karena faktor eskternal lainnya.

Macam-macam Jenis Pakan Lovebird

Milet Putih dan Merah
Sama halnya dengan kenari, blackthroat, parkit dan finch, lovebird juga sangat gemar menyantap milet putih dan merah. Disamping itu, makanan biji-bijian ini merupakan konsumsi pokok yang kerap diberikan pada lovebird oleh para kicau mania tanah air. Didalam pakan ini terdapat kandungan nutrisi tinggi yang mana cukup dibutuhkan oleh berbagai jenis burung pemakan biji-bijian. Manfaat dari milet bagi burung paruh bengkok ini antara lain dapat membuatnya lebih sehat, aktif, dan rajin gacor. Selain itu, milet juga dipercaya mampu menjaga kebutuhan nutrisi burung ketika terjangkit penyakit mata atau snot yang mana kerap melanda lovebird.

Hal yang perlu diperhatikan adalah pada takaran pemberian pakan lovebird. Karena milet juga mempunyai kandungan karbohidrat, maka sangat dianjurkan untuk tidak menyajikan secara berlebihan. Apabila sampai berlebih, lama-kelamaan akan berdampak kurang baik bagi burung, misalkan ia dapat mengalami obesitas atau kegemukan. Jika itu sampai terjadi, unggas justru cenderung malas-malasan bahkan hingga macet bunyi dan ini kurang bagus bagi burung yang khusus untuk dilombakan. Jadi, meskipun bijian ini sangat dibutuhkan, tetapi lebih baiknya lagi jika diberikan secara bervariasi, contohnya diselang-seling dengan canary seed.

Canary Seed / Biji Kenari (Kanarium Memmum)
Biji kenari atau yang lebih umum disebut canary seed adalah pakan utama bagi burung kenari. Meski begitu, beberapa unggas berkicau pemakan biji-bijian seperti finch, blackthroat, parkit, terutama lovebird juga sangat menyukainya. Banyak anggapan dari para kicau mania, bahwa canary seed yang berkualitas bagus ialah yang tua, kering bersih, tidak berbau, dan berwarna kuning mengkilap. Sedangkan untuk bijian yang masih muda dengan ciri lunak dan berwarna putih, kerap dinilai kurang bagus bagi burung. Kandungan yang terdapat di dalam pakan biji ini meliputi protein, lemak, dan hidrat arang.

Beberapa zat tersebut, dipercaya mampu menyegarkan tubuh, menambah stamina atau spirit, dan membenahi suara burung terutama untuk yang bersuara serak dan macet bunyi. Disamping itu, lapisan kulit yang ada pada biji kenari, banyak dibilang cukup mudah terkelupas sehingga lebih mudah dicerna oleh burung khususnya untuk lovebird. Akan tetapi, jika jenis konsumsi bijian ini terlalu ditekankan atau tidak divariasi dengan makanan lain misalkan milet, maka bisa menyebabkan obesitas atau kegemukan pada burung.

Biji oat / haver (Avena sativa)
Selain bermanfaat besar bagi manusia, ternyata biji oat juga bagus diberikan kepada burung paruh bengkok seperti lovebird dan parkit, serta jenis burung pemakan biji-bijian lainnya. Karena pakan lovebird berupa bijian ini memiliki kandungan kalori, karbohidrat dan protein yang tinggi, maka sangat baik diberikan pada indukan burung yang sedang merawat anakannya. Apabila piyikan diloloh oleh sang ibu dengan jenis konsumsi biji ini, maka kemungkinannya ia akan tumbuh lebih pesat.

Peran dari biji oat juga sangat bermanfaat untuk mempercepat pemulihan burung sehabis sakit dan meningkatkan kegemukan pada burung yang memiliki tubuh cenderung kurus. Selain itu, masih ada banyak lagi manfaat dari biji tersebut. Semisal memperbaiki sistem kerja organ-organ pencernaan, menenangkan dan mempercepat mabung, membenahi struktur jaringan bulu dan kulit agar tidak mudah iritasi, menjadikannya tenang dan tidak mudah stres, terbebas dari kolesterol jahat shingga melancarkan sistem peredaran darah dan fungsi jantung, dan lain sebagainya.

Jagung manis
Untuk makanan lovebird yang satu ini, sebaiknya memilih jenis jagung manis. Mengapa bisa begitu, sebab selain rasa manisnya yang cukup disukai oleh burung, jagung tersebut ternyata juga mengusung beragam manfaat. Salah satunya adalah mampu menjaga kesehatan pada bagian mata lovebird. Selain itu, pakan biji ini juga dipercaya dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan kekuatan otot burung. Beberapa kandungan yang terdapat didalamnya antara lain folat, crypthoxanthin, vitamin B dan C, beta karoten, dan lain sebagainya.

Buah apel merah
Pakan lovebird buah segar dipercaya mampu meningkatkan stamina burung. Lebih baiknya lagi jika memilih apel merah dibanding dengan yang hijau. Selain lebih manis, apel merah juga dinilai memiliki kandungan yang lebih tinggi daripada yang berwarna hijau. Namun sebelum disajikan pada burung khususnya lovebird, ada baiknya jika dibersihkan terlebih dahulu dengan cara dicuci. Tujuannya supaya buahan segar ini lebih steril atau terjauh dari bahan-bahan yang mengandung zat berbahaya seperti pestisida.

Kecambah atau Toge
Hampir sama manfaatnya dengan apel, yang mana kecambah juga mampu meningkatkan stamina lovebird sehingga lebih sehat, aktif, dan rajin gacor atau buka paruh (berkicau). Disamping itu, jenis makanan lovebird ini juga sangat disukai burung. Tak hanya itu saja, biji yang mulai berkecambah dianggap mempunyai kandungan nutrisi yang lebih lengkap daripada bijian yang masih mentah. Jadi, tidak ada salahnya jika berkeinginan untuk mencobanya supaya suara gacor ngekek yang dimiliki lovebird lebih lantang dan panjang.

Kangkung
Kangkung mempunyai gizi yang tinggi dan cukup lengkap. Sehubungan dengan itu, aneka macam kandungan yang terdapat di dalam sayuran segar banyak dipercaya dapat meningkatkan birahi lovebird sehingga ia menjadi lebih rajin berkicau. Dengan begitu, tak heran jika kangkung kerap dijadikan sebagai bekal pokok terhadap burung yang hendak dilombakan. Tidak hanya itu saja, karena dianggap mampu mendongkrak tingkat birahi, kangkung juga kerap disajikan sebagai makanan lovebird yang tengah dikembangbiakkan atau dibudidaya.

Untuk bagian kangkung yang baik diberikan pada burung paruh bengkok adalah daunnya, sebab batang mempunyai kadar air yang lebih tinggi sehingga lebih mudah membusuk. Meski begitu, bukan berarti daun bisa dibiarkan di dalam sangkar dengan waktu yang lama dan terus dimakan oleh lovebird. Hal yang perlu dilakukan adalah rutin menggantinya dengan sayuran yang lebih segar. Apabila dalam jangka waktu yang lama tetapi kangkung tidak habis juga dan tetap disediakan pada burung (tidak diganti) maka akan mengalami pembusukan sehingga berdampak tidak baik bagi tubuh terutama kesehatan burung.

Manajemen Pemeliharaan Anak dan Induk Lovebird
Ketika telur sudah menetas, tunggu hingga 14 hari baru kemudian anak lovebird dipisahkan dari induknya. Bisa saja Anda tunggu hingga anak mulai keluar dari sarangnya. Ketika dipisahkan dari induknya, siapkan lampu 5 watt pada kandang anak untuk menghangatkan.


Usianya yang masih kecil tentu membuat anak lovebird belum bisa makan sendiri. Oleh karena itu Anda perlu menyuapinya dengan menggunakan suntikan. Lepas jarumnya diganti dengan selang elastis atau karet pentil. Makanan untuk anakan lovebird bisa bubur bayi atau pelet yang diseduh dengan air hangat. Suapi anakan setiap 4 jam sekali. Berikan perhatian ekstra bagi anakan.


Penyakit Lovebird



Penyakit TeteloPenyakit Tetelo adalah penyakit yang menyerang sistem saraf burung. Biasanya, ciri-ciri Lovebird yang terkena penyakit Tetelo yakni sering menggeleng-gelengkan kepala seperti terkena stroke.

Cara Pengobatan:
  • Kalau mau menjemur Lovebird, sebaiknya dilakukan sekitar 1 jam saja pada pagi hari.
  • Tempatkan Lovebird di tempat minim suara dalam keadaan dikerodong (setengah) agar tidak terkena terpaan angin secara langsung.
  • Memberikan makanan bergizi dan vitamin setiap hari serta obat khusus saraf yang dijual di toko burung terdekat.
Penyakit mata atau Snot 
Jangan sepelekan penyakit mata pada Lovebird atau biasa disebut snot. Walaupun kelihatannya memang tidak terlalu berbahaya, kalau dibiarkan begitu saja, penyakit snot bisa menyebabkan kematian.

Penyakit ini ditandai dengan keluarnya cairan tak biasa pada mata Lovebird. Sering kali, hanya sebelah mata yang terkena penyakit snot, kemudian kalau sudah parah, dua-duanya akan terkena penyakit yang sama.

Cara Pengobatan Snot:
  • Lovebird dijauhkan dari burung lainnya karena penyakit ini menular.
  • Menghentikan proses memandikan dan penjemuran Lovebird. Kalau mau menjemur Lovebird, sebaiknya dilakukan sebentar saja, sekitar 1-2 jam pada pagi hari. Tempatkan Lovebird di tempat sepi dalam keadaan dikerodong (setengah) agar tidak terkena terpaan angin secara langsung.
  • Memberikan Lovebird antibiotic serta vitamin (setiap hari pada air minumnya) untuk memulihkan kondisi Lovebird. MGS Bird Farm memberikan obat antibiotic berbentuk injeksi dan sudah terbukti keampuhannya.
  • Memberikan obat khusus snot (salep Cyndocentrol) yang dapat dibeli dari toko burung terdekat. Obat tersebut dapat dioleskan menggunakan tisu pada bagian mata Lovebird. Selain itu, Anda dapat memberikan obat tetes mata No Snot agar mata Lovebird tidak bengkak dan berair lagi.
  • Memberikan obat tetes mata Alletrol, obat tetes mata Vitobel, Erlamycetin Chloraphenicol (salep mata), tablet Tony’s Treasure yang sudah dihaluskan.
  • Memberikan obat tetes Bio Snot yang terbukti ampuh menyembuhkan penyakit snot pada Lovebird.
  • Memberikan makanan biji-bijian, seperti millet merah, millet putih, dan canary sheed. Ditambah lagi, extra food, seperti eggfood dan jagung. Oh ya, sebaiknya, pakan kangkung dihentikan terlebih dahulu.
  • Kotoran dalam sangkar harus selalu dibersihkan secara rutin. Sebagai tindakan pengamanan, Anda bisa menyemprotkan air rebusan daun sirih pada sangkar. Tujuannnya, untuk membunuh bakteri agar tidak berkembang biak di dalam sangkar.
  • Anda sendiri harus selalu menggunakan sarung tangan, agar terhindar dari bakteri yang menyerang Lovebird.
Penyakit Berak Kapur
Lovebird yang menderita penyakit Berak Kapur, kotorannya terlihat memutih seperti kapur. Terkadang, kotoran Lovebird juga berubah menjadi encer dan berbau tak sedap.

Cara Pengobatan:
  • Berikan bawang putih dalam bentuk potongan kecil-kecil. 
  • Bawang putih yang Anda berikan cukup setengah siung saja. 
  • Bisa gunakan obat lain seperti Tetra Chlor.
Gangguan pernapasanGangguan pernapasan pada Lovebird ditandai dengan keluarnya cairan kental pada lubang hidungnya. Biasanya, Lovebird juga sering membuka paruh karena kesulitan bernapas.

Penyakit ini disebabkan karena penyebaran bakteri e-coli dan virus mycoplasma yang banyak dijumpai pada buah dan sayuran. Oleh karena itu, sebelum memberikan pakan sayuran atau buah, sebaiknya dicuci terlebih dahulu.

Cara Pengobatan:
  • Lovebird yang sakit harus dipisahkan dari burung yang lain agar tidak menular.
  • Membersihkan sangkar secara rutin, kalau perlu disemprot rebusan air daun sirih agar bakterinya mati. Anda juga bisa mengganti daun sirih dengan tembakau atau cengkeh.
  • Memberikan makanan bergizi dan vitamin setiap hari.
  • Jangan lupa membersihkan buah dan sayuran sebelum diberikan ke Lovebird.
Penyakit KutuLovebird yang jarang dimandikan dapat terkena penyakit kutu. Terlebih kalau sangkarnya jarang dibersihkan, maka kutu-kutu akan semakin nyaman berkembangbiak di bulu-bulu Lovebird.

Lovebird yang terkena kutu akan tampak gelisah dan sering mematuki bulunya sendiri. Selain itu, Lovebird tidak akan mau diam dan selalu kelabakan di dalam sangkar.

Cara Pengobatan:
  • Anda dapat menyemprotkan rebusan air daun sirih pada bulu-bulu Lovebird. Pertama, siapkan 6-10 lembar daun sirih, 1 sendok kapur sirih, serta semprotan. Setelah itu, rebus daun sirih dan kapur sirih dalam air 2 liter.
  • Kemudian, biarkan air rebusan tersebut mendingin dengan sendirinya, lalu masukkan ke dalam semprotan. Terakhir, semprotkan air tersebut ke tubuh Lovebird sampai basah kuyup dan bilas menggunakan air bersih.

Penyakit BubulPenyakit Bubul sering kali menyerang bagian kulit Lovebird. Dampaknya, kulit Lovebird terutama kaki akan terlihat bengkak, kukunya memanjang secara tidak wajar, dan sisik pada kaki akan melebar.


Penyakit ini biasanya disebabkan oleh bakteri Staphylo coccus yang hidup di sangkar. Jadi, mulai dari sekarang, rutinlah dalam membersihkan sangkar agar burung kesayangan Anda tidak terjangkit berbagai jenis penyakit.

Cara Pengobatan:
  • Berikan obat merah pada kaki yang terkena bubul. 
  • Berikan juga obat anti kutu pada kakinya. 
  • Bersihkan sangkar terutama bagian tempat bertengger dan lantai sangkar.
Penyakit Cacar/ Avian Pox/ Patek Penyakit CacarPenyakit Cacar/ Avian Pox/ Patek disebabkan oleh beberapa virus Cacar. Virus ini tidak hanya menjangkiti Lovebird saja, melainkan jenis burung lain juga, seperti burung Elang, burung Hantu, burung Pipit, Ayam, dan Kalkun.

Di samping itu, cara kerja virus ini juga cukup mengesankan. Dia merangsang lapisan atas kulit untuk tumbuh pesat. Hal ini menyebabkan jaringan baru segera mati dan membentuk kutil. Virus Cacar sendiri bisa masuk ke tubuh Lovebird melalui berbagai perantara, di antaranya nyamuk yang sudah terinfeksi, lalat, burung terinfeksi, permukaan kulit terabrasi atau selaput lendir, dan air serta makanan yang telah terkontaminasi.

Penyakit Cacar dibedakan menjadi dua, yaitu kering (permukaan kulit) dan basah.

Penyakit Cacar kering
Penyakit ini menyerang kulit, seperti kutil yang muncul di mata, pangkal paruh, dan kaki. Lovebird yang sudah terkena penyakit ini akan terlihat lesu, nafsu makan menurun, napas tersengal-sengal, dan gangguan penglihatan. Meski begitu, Anda tak perlu khawatir karena Lovebird dapat sembuh (proses penyembuhan 2-4 minggu) seperti sediakala, asalkan dia mampu makan dan mengonsumsi vitamin.

Penyakit Cacar basah
Untuk penyakit Cacar basah akan ditunjukkan dengan adanya bercak putih atau plak yang berkembang pada selaput lendir di mulut, tenggorokan, trakea, dan paru-paru. Dengan begitu, hewan peliharaan Anda akan mengalami kesulitan makan dan mungkin saja gangguan pernapasan. Namun, Anda tak perlu takut karena penyakit Cacar basah lebih sering menyerang Ayam dan Kalkun Domestik, bukan Lovebird.

Cara Pengobatan Cacar pada Lovebird:
  • Memisahkan burung yang terjangkit virus Cacar dari burung yang lain.
  • Memberikan obat Cacar khusus burung untuk membunuh virusnya.
  • Memberikan ACC Blue/ obat biru buat ikan/ Getamicin 0,1 persen.
  • Memberikan makanan bergizi dan vitamin setiap hari.
  • Membersihkan sangkar secara rutin.

Penyakit Nyilet Penyakit NyiletPenyakit Nyilet ditandai dengan tubuh Lovebird yang kurus, bagian daging pada dada menyusut, dan bagian tulang dada terlihat meruncing, sehingga banyak orang menyebutnya dada tajam atau silet. Secara kasat mata, Lovebird yang sakit Nyilet, bagian dadanya akan tampak menonjol atau prominent breast bone.

Penyebab penyakit Nyilet sering diidentikkan karena kekurangan gizi, padahal tidak selalu demikian. Lovebird Nyilet juga bisa disebabkan oleh penyakit gondok, kurangnya porsi makan, keracunan logam berat, masalah pada paruh, gangguan parasit (cacing gelang, giardia, lalat, kutu, dan tungau kulit), infeksi (bakteri, jamur, dan virus), dan beberapa penyakit lain, seperti PDD (Proventricular Dilatation Disease), Aspergillosis, Psittacosis, Avian tuberculosis, Candida, Avian polyoma, serta WNV (west nile virus).

Cara Pengobatan:
  • Burung dipindahkan ke sangkar yang telah dikerodong (karantina).
  • Menghentikan proses mandi dan penjemuran.
  • Memberikan obat khusus Nyilet seperti Spirulina dan Megabac, katanya yang paling manjur merk Megabac.
  • Membersihkan kotoran burung setiap hari.

Penyakit kaki lemasSebagian orang pasti pernah menjumpai kaki Lovebird yang tiba-tiba lemas, sehingga tak mampu bertengger di atas pijakan. Lovebird yang kakinya lemas, lebih sering terdiam di lantai sangkar dan intensitas kicauannya berkurang.

Cara Pengobatan:
  • Pertama, Lovebird dipisahkan dengan jenis burung yang lain. Lalu, mengompres kaki Lovebird menggunakan air hangat, kemudian dilanjutkan dengan mengurut kaki Lovebird menggunakan minyak Tawon. Pengobatan ini bisa Anda lakukan dua kali sehari. Oh ya, jangan lupa untuk melepas tangkringan Lovebird selama proses penyembuhan.

Lovebird StressTak hanya manusia, Lovebird juga bisa stress. Penyakit stress timbul karena Lovebird terlalu lama hidup menyendiri dalam sangkar. Padahal, Lovebird merupakan burung yang suka hidup berpasang-pasangan. Kalau sudah stress, biasanya Lovebird gemar mencabuti bulunya sendiri.

Cara Pengobatan:
Jika Lovebird Anda masih sendiri, Anda bisa mencarikan pasangan untuknya. Ini penting, karena Lovebird juga suka bereproduksi. Jangan lupa, buatkan tempat tidur yang nyaman karena Lovebird menyukai sangkar yang di dalamnya terdapat kayu berlubang.

Penyakit Egg BindingEgg Binding adalah proses bertelur yang tidak sempurna, sehingga telur Lovebird lengket antara satu dengan yang lain. Ini berbahaya karena dapat menyebabkan Lovebird betina mati.

Cara Pengobatan:
  • Gunakan minyak goreng. Caranya, masukkan 1-0,5 ml minyak goreng pada spet (semacam suntikan untuk meloloh), lalu Lovebird dipegang dalam posisi terlentang dan sepetkan atau lolohkan minyak melalui mulut Lovebird. 
  • Bagian anus juga ditetesi minyak goreng dan pijat perlahan sembari ditekan sesekali. 
  • Masukkan sangkar (digantung) lalu dikerodong, biarkan sampai esok hari. 
Dari berbagai sumber di internet, berbagai situs burung dan semacamnya, semoga bermanfaat.



Share:

Tuesday, December 26, 2017

Panduan Cara Beternak Ayam Kampung Lengkap Dari A - Z

Apa Keunggulan Ayam Kampung Jika Dibandingkan Dengan Ayam Ras?
Ayam kampung adalah sebutan di Indonesia bagi ayam peliharaan yang tidak ditangani dengan cara budidaya massal komersial serta tidak berasal-usul dari galur atau ras yang dihasilkan untuk kepentingan komersial tersebut. (sumber: Wikipedia)
Nama ilmiah: Gallus gallus domesticus
Ayam kampung memang memiliki keunggulan di bandingkan dengan ayam jenis lain nya, terutama dari segi kualitas telur dan daging nya. Keunggulan dari ayam kampung antara lain:
  • Ayam kampung bisa anda gunakan sebagai ayam pedaging ataupun ayam petelur.
  • Harga jual dari daging dan telurnya jauh lebih tinggi dari pada jenis lain nya.
  • Daging nya lebih gempal dan berotot.
  • Telur ayam kampung memang ukuran nya lebih kecil, namun nilai gizinya jauh lebih besar manfaat nya di bandingkan dengan telur jenis lain nya. Rasanya pun lebih enak telur ayam kampung dari pada telur ras, sehingga tidak heran jika harganya juga lebih mahal.
Menurut Prof Edjeng Suprijatna, cara agar ternak ayam kampung lebih menguntungkan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bahkan berpotensi ekspor adalah dengan ternak ayam kampung yang dikandangkan. Ini penting untuk memudahkan pengontrolan terhadap penyakit dan kesehatannya lebih terjaga. Seperti diketahui selama ini penyakit “tahunan” kerap menyerang ternak ayam kampung umbaran secara sporadis.

Keuntungan dari sistem ternak ayam kampung yang dikandangkan adalah tingkat kematian ayam kampung yang bisa ditekan secara significant. Selain masalah kesehatan, beberapa sifat buruk ayam kampung juga bisa dikurangi dengan model seperti ini. Misalnya saja sifat mengeram, dengan rekayasa genetik sifat mengeram ini bisa dikurangi.

Sifat lain adalah sifat kanibal atau sifat agresif menyerang ayam lain. Sifat agresif bisa dikurangi dengan cara seleksi dan menggunaan kandang litter. Selain itu sifat agresif bisa dikurangi dengan penggunaan ransum dengan serat kasar tinggi, mengurangi kepadatan populasi dalam kandang dan membuat kandang tidak terlalu terang. Menurutnya agar kandang tidak terlalu terang pada siang hari kandang bisa diberi tirai.

Cara Agar Ternak Ayam Kampung Menguntungkan

Usaha ternak ayam kampung selama ini masih menggunakan teknologi budidaya yang tradisional dan belum sesuai yang diharapkan dan memiliki produktivitas rendah. Karena itu Prof Ejeng menyarankan agar pengembangan peternakan ayam lokal harus merupakan usaha agribisnis. Perubahan-perubahan yang perlu dilakukan adalah peternak harus memilih usaha antara telur dan daging secara terpisah.

Pemeliharaan ayam lokal sebagai penghasil daging / telur secara intensif melalui perbaikan manajemen pemeliharaan (ransum, vaksinasi, perkandangan), peningkatan skala usaha dan permodalan dapat menghasilkan tambahan pendapatan bagi peternak yang lebih besar.
Spesialisasi ini terutama dapat dilakukan di daerah sekitar kota besar, seperti saat ini sudah mulai berkembang. Tetapi untuk daerah pelosok pedesaan sistem pemeliharaan masih merupakan gabungan untuk menghasilkan telur tetas atau telur konsumsi dan ayam potongan.

Jika pola manajemen ternak ayam kampung telah dilakukan dengan baik maka tidak mustahil usaha ternak ayam kampung akan menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat. Tidak hanya itu produk ayam kampung menjadi komoditas yang bisa diekspor. Namun semuanya perlu perbaikan usaha ternak dari mulai pembibitan, pemeliharaan hingga pasca produksinya.

Kriteria Ideal Untuk Bibit Ayam Kampung

Bibit mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha peternakan. Bibit ayam kampung (DOC) dapat diperoleh dengan cara : dengan membeli DOC ayam kampung langsung dari pembibit, membeli telur tetas dan menetaskannya sendiri, atau membeli indukan untuk menghasilkan telur tetas kemudian ditetaskan sendiri baik secara alami atau dengan bantuan mesin penetas.

Kami tidak akan menguraikan sisi negatip dan positif cara mendapatkan DOC ayam kampung karena akan memerlukan halaman yang panjang nantinya.

Secara singkat DOC ayam kampung yang sehat dan baik mempunyai kriteria sebagai berikut :
  • Dapat berdiri tegap,
  • Sehat dan tidak cacat, ‘
  • Mata bersinar,
  • Pusar terserap sempurna,
  • Bulu bersih dan mengkilap,
  • Tanggal menetas tidak lebih lambat atau cepat.
Manajemen Pemberian Pakan dan Jenis Pakan

Kita ketahui bersama bahwa pakan mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha. Pakan untuk ayam kampung pedaging sebenarnya sangat fleksibel dan tidak serumit kalau kita beternak ayam pedaging, petelur atau puyuh sekalipun.

Bahan pakan yang bisa diberikan antara lain :
Konsentrat,
Dedak,
Jagung,

Pakan alternatif seperti sisa dapur/warung, roti BS, mie instant remuk, bihun BS, dan lain sebagainya. Yang terpenting dalam menyusun atau memberikan ransum adalah kita tetap memperhatikan kebutuhan nutrisi ayam kampung yaitu protein kasar (PK) sebesar 12% dan energi metabolis (EM) sebesar 2500 Kkal/kg.

Sedangkan air diberikan secara ad libitum (tak terbatas) dan pada tahap-tahap awal pemeliharaan perlu dicampur dengan vitamin+antibiotika.

Pakan yang baik tentu akan mempercepat pertumbuhan ayam tersebut,sehingga para peternak tidak usah menunggu terlalu lama untuk menikmati hasilnya.Ingat jenis pakan yang harus diberikan harus sesuai dengan usia ayam.Ayam kampung super yang masih DOC harus diberikan pakan yang sifatnya masih halus.Hal ini bertujuan agar DOC mudah dalam mencerna makanan.Hal yang terpenting dalam menyusun ransum makan ayam kampung super harus memperhatikan nutrisi yaitu protein kasar (PK) sebesar 12% dan energi metabolis (EM) sebesar 2500 Kkal/kg.

Pakan Ayam Kampung Super Sesuai Dengan Usia Ayam.

1. 7 gram/per hari sampai umur 1 minggu
2. 19 gram/per hari sampai umur 2 minggu
3. 34 gram/per hari sampai umur 3 minggu
4. 47 gram/per hari sampai umur 4 minggu
5. 58 gram/per hari sampai umur 5 minggu
6. 66 gram/per hari sampai umur 6 minggu
7. 72 gram/per hari sampai umur 7 minggu
8. 74 gram/per hari sampai umur 8 minggu

Ada berapa jenis pakan yang bisa diberikan untuk ayam kampung super (joper) ? Dibawah ini ada 5 jenis pakan yang bisa anda berikan pada ayam kampung super yang telah kalian budidayakan :


1.Pakan Dedak

Jenis pakan ini hampir sama dengan bekatul, hanya saja dedak sedikit lebih kasar dibanding dengan bekatul. Akan tetapi pakan dedak juga mudah dicerna bagi anakan ayam yang sudah berumur 2 bulanan

2.Pakan Jagung

Jagung merupakan biji-bijian yang umumnya disenangi oleh ayam, jagung menjadi salah satu jenis pakan yang berasal dari biji-bijian yang sudah menjadi pakan ayam sejak dulu. pakan ini banyak mengandung karbohidrat. Sesuai dengan usia ayam, jagung bisa diberikan berbentuk butiran utuh, jagung giling kasar dan jagung giling halus. Pakan jagung yang berbentuk butiran utuh tepat diberikan untuk ayam kampung super indukan.

3.Pakan Full BR

Jenis pakan ini bisa didapatkan dari pabrikan. BR diberikan sejak ayam masih DOC yaitu umur 2 atau 3 hari sampai siap panen. Jika menggunakan full BR, sudah tidak dicampur dengan pakan lain. sehingga penggunaan BR ini full tanpa campuran apapun.

4.Pakan Konsentrat

Ayam kampung super yang masih DOC sangat membutuhkan pakan jenis konsentrat, hal ini dikarenakan konsentrat memiliki tekstur yang halus, sehingga jenis pakan ini mudah dicerna oleh DOC

5.Pakan Bekatul

Ketika usia ayam sudah berumur 6 minggu, pakan jenis bekatul tepat diberikan untuk ayam. Bekatul juga memiliki tekstur yang halus sehingga mudah dicerna untuk ayam kampung super yang masih anakan
Selain itu ada juga ada pakan alternatif yang bisa anda berikan seperti roti BS,sisa dapur atau warung,bihun BS dll.
Berikut ini adalah contoh tahapan pemberian pakan yang bisa diberikan pada ayam kampung:
  1. Pakan Ayam Kampung Sebelum Masa Bertelur
  2. Pertama-tama kita bahas dulu pakan untuk ayam yang umurnya 0–2 bulan. Untuk anak-anak ayam ini beri pakan untuk ayam broiler. Kalau sudah berumur 2–4 bulan, pakan broiler bisa dicampur dengan dedak serta jagung. Lebih dari 4 bulan, pakannya bisa berupa campuran layer dengan dedak maupun jagung. Perbandingannya adalah 1:2.
    Hijauan juga sudah bisa diberikan sebanyak 20% kebutuhan pakan. Ayam kampung pada umur ini perlu pakan sebanyak 7-8 gr/hari dengan frekuensi makan 2 hingga 3 kali dalam sehari.
  3. Pakan Ayam Kampung yang Masuk Masa Bertelur
  4. Bagaimana dengan ayam kampung yang sudah memasuki periode bertelur? Ayam kampung yang umurnya 6 bulan atau lebih akan memasuki masa bertelur. Nah, untuk ayam-ayam ini berikan pakan yang merupakan campuran antara layer dengan dedak dalam perbandingan 1:1.
    Hijauan pun perlu diberikan dengan jumlah 25% dari total pakan. 85 gr/hari menjadi jumlah pakan yang harus anda berikan dalam 2 atau 3 kali waktu makan. Ingat, ayam kampung perlu pakan yang kandungan proteinnya 12% dan mampu memberikan kalori sebanyak 2500 kkal per gram.
  5. Pakan Tambahan
  6. Kalau anda ingin pakan ayam kampung lebih ekonomis, maka anda bisa memberikan pakan tambahan yang bisa anda buat sendiri. Pakan alternatif ini bisa dibuat dengan cara mencincang 1 kg tangkai, daun atau umbi talas hingga kecil-kecil.
    Campur dengan beras sebanyak 0,5 kg dan dedak dalam jumlah yang sama. Kemudian tambahkan tepung tulang sebanyak 1 sendok makan. Tepung tulang ini juga bisa diganti dengan cangkang keong yang ditumbuk halus. Setelah semua bahan tercampur rata, lalu kukus hingga matang.
Kontruksi Kandang

Untuk mendapatkan hasil yang masksimal dalam budidaya ternak ayam kampung salah satunya di dukung dari kelayakan kandang yang baik. berikut adalah tatacara pengolahan kandang ayam :

Syarat kandang yang baik :
  • Jarak kandang dengan permukiman minimal 5 m,
  • Tidak lembab,
  • Sinar matahari pagi dapat masuk dan sirkulasi udara cukup baik.
  • Sebaiknya memilih lokasi yang agak rindang dan terhalangi oleh bangunan atau tembok lain agar angin tidak berhembus langsung ke dalam kandang.
Penyucihamaan kandang dan peralatannya dilakukan secara teratur sebagai usaha biosecurity dengan menggunakan desinfektan yang tepat dan tidak membahayakan bagi ternak itu sendiri. Banyak pilihan jenis desinfektan yang ditawarkan oleh berbagai produsen pembuatan obat.

Ukuran kandang :
  • Tidak ada ukuran standar kandang yang ideal, akan tetapi ada anjuran sebaiknya lebar kandang antara 4-8 m dan panjang kandang tidak lebih dari 70 m. Yang perlu mendapat perhatian adalah daya tampung atau kapasitas kandang.
  • Tiap meter persegi sebaiknya diisi antara 45-55 ekor DOC ayam kampung sampai umur 2 minggu, kemudian jumlahnya dikurangi sesuai dengan bertambahnya umur ayam.
  • Bentuk kandang yang dianjurkan adalah bentuk postal dengan lantai yang dilapisi litter yang terdiri dari campuran sekam, serbuk gergaji dan kapur setebal ± 15 cm.
  • Model atap monitor yang terdiri dari dua sisi dengan bagian puncaknya ada lubang sebagai ventilasi dan bahan atap menggunakan genteng atau asbes.
Pemeliharaan ayam kampung di bagi dalam dua fase yaitu fase starter (umur 1-4 minggu) dan fase finisher (umur 5-8 minggu). Pada fase starter biasanya digunakan kandang bok (dengan pemanas) bisa bok khusus atau juga kandang postal yang diberi pagar.

Suhu dalam kandang bok biasanya berkisar antara 30-32°C. Pada fase finisher digunakan kandang ren atau postal seperti model pemeliharaan ayam broiler.

Kandang Semi Intensif

Untuk kandang semi intensif digunakan sebidang lahan yang sekelilingnya diberi pagar. Ayam diusahakan tidak bisa meninggalkan area tersebut. Di dalam lahan terdapat kandang tertutup sebagai tempat untuk beristirahat dan berteduh.

Buatkan juga kandang koloni untuk tempat ayam berkembangbiak. Lahan pada area ini juga bukan sembarang lahan. Tanahnya harus ditumbuhi rerumputan dan dibuat tidak terlalu padat dengan sesekali dicangkuli. Tujuannya agar cacing bisa berkembangbiak.

Perkawinan Sistem Semi Intensif

Agar ayam kampung kita semakin banyak, maka perkawinan ayam perlu dilakukan. Jika pada sistem umbaran perkawinan terjadi secara alami, maka pada sistem semi intensif peternak akan memiliki lebih banyak peran.

Proses perkawinan pada sistem ini akan terjadi di sebuah kandang koloni yang berukuran 1x2 m. Kita akan memasukkan 6 ekor indukan betina dan 1 ekor pejantan dalam kandang ini. Beberapa hari kemudian perkawinan bisa terjadi dan 3 hari setelah perkawinan ayam akan bertelur.

Lalu, telur itu harus segera dikeluarkan agar bisa dierami oleh betina lainnya. Inkubator pun bisa digunakan untuk meneteskannya. Jika anda berniat menjual telur ayam kampung, maka indukan ayam boleh dikawinkan boleh juga tidak.

Jumlah telur yang dihasilkan tiap tahunnya rata-rata 115 butir/indukan. Sedikit sih, tetapi jumlah ini masih bisa digenjot dengan pemberian pakan dan perlakuan yang tepat. Anda juga bisa membudidayakan ayam kampung hasil persilangan yang mampu bertelur dengan lebih banyak.

Manajemen Pemeliharaan Ayam Kampung

Manajemen atau tatalaksana pemeliharaan memegang peranan tertinggi dalam keberhasilan suatu usaha peternakan yaitu sekitar 40%. Bibit berkualitas serta pakan yang berkualitas belum tentu memberikan jaminan keberhasilan suatu usaha apabila manajemen pemeliharaan yang diterapkan tidak tepat.

Sistem pemeliharaan pada ayam kampung bisa dilakukan dengan 3 cara yaitu :
Ekstensif /tradisional (diumbar), tanpa ada kontrol pakan dan kesehatan
Semi intensif (disediakan kandang dengan halaman berpagar), ada kontrol pakan dan kesehatan ternak akan tetapi tidak ketat
Intensif (dikandangkan seperti ayam ras), ada kontrol pakan dan kesehatan dengan ketat

Model pemeliharaan ayam kampung secara intensif lebih disarankan dari yang lainnya terutama dalam hal kontrol penyakit. Sebenarnya masih banyak lagi manfaat dari cara beternak secara intensif, akan tetapi kami tidak dapat menguraikannya di sini.

Manajemen Pengendalian Penyakit dan Pengobatan

Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan tindakan antara lain :
  • Menjaga sanitasi lingkungan kandang, peralatan kandang dan manusianya
  • Pemberian pakan yang fresh dan sesuai kebutuhan ternak
  • Melakukan vaksinasi secara teratur
  • Pemilihan lokasi peternakan di daerah yang bebas penyakit
  • Manajemen pemeliharaan yang baik
  • Kontrol terhadap binatang lain
Berikut beberapa jenis penyakit yang kerap menyerang ayam kampung :

1. Tetelo (ND)

Penyebab
Paramyxivirus

Gejala
Ngorok dan batuk-batuk,
Gemetaran,
Kepala berputar-putar,
Kelumpuhan pada kaki dan sayap,
Kotoran berwarna putih kehijauan.

Pengendalian
Vaksinasi secara teratur,
Sanitasi kandang, terhadap ayam yang terkena ND maka harus dibakar.

Gumboro (gumboro disease)

Penyebab
Virus

Gejala
Ayam tiba-tiba sakit dan gemetar serta bulu-bulunya berdiri,
Sangat lesu,
Lemah dan malas bergerak,
Diare putih di sekitar anus.

Pengendalian
Vaksinasi teratur dan menjaga sanitasi kandang

Penyakit cacing ayam (worm disease)

Penyebab
Cacing

Gejala
Pertumbuhan terhambat,
Kurang aktif,
Bulu kelihatan kusam.

Pengendalian
Pemberian obat cacing secara berkala,
Sanitasi kandang yang baik,
Penggantian litter kandang secara berkala, dan
Mencegah serangga yang dapat menjadi induk semang perantara.

Pengobatan : pemberian obat cacing seperti pipedon-x liquid, sulfaquinoxalin, sulfamezatin, sulfamerazin, piperazin dan lain sebagainya

4. Berak kapur (Pullorum)

Penyebab
Bakteri Salmonella pullorum

Gejala
Anak ayam bergerombol di bawah pemanas,
Kepala menunduk,
Kotoran melekat pada bulu-bulu disekitar anus.

Pengendalian
Mengusahakan induk terbebas dari penyakit ini,
Fumigasi yang tepat pada mesin penetas dan kandang.

Pengobatan : noxal, quinoxalin 4, coxalin, neo terramycyn atau lainnya

5. Berak darah (Coccidiosis)

Penyebab
Protozoa Eimeria sp.

Gejala
Anak ayam terlihat sangat lesu,
Sayap terkulai,
Kotoran encer yang warnanya coklat campur darah,
Bulu-bulu disekitar anus kotor,
Ayam bergerombol di tepi atau sudut kandang.

Pengendalian
Mengusahakan sanitasi yang baik dan sirkulasi udara yang baik pula atau bisa juga dengan pemberian coccidiostat pada makanan sesuai takaran

Pengobatan : noxal, sulfaquinoksalin, diklazuril atau lainnya

Pengelolaan Produksi

Sebagai seorang peternak yang profesional maka perlu untuk menjaga agar produksi yang kita lakukan dapat memenuhi standar kualitas dan kontinuitas produk. Maka diperlukan pengelolaan atau pengaturan produksi agar usaha kita dapat berproduksi secara kontinyu.

Untuk kekontinuitasan usaha perlu pengaturan dan penjadwalan secara teratur kapan DOC masuk dan kapan ayam di panen, karena hal itu lebih disukai oleh pengepul atau mitra kerja kita daripada hanya sekali panen dalam jumlah banyak.

Tapi perlu diingat juga bahwa pengelolaan produksi sangat terkait dengan modal, ketersediaan kandang, jumlah ketersediaan DOC, dan jumlah permintaan ayam siap panen.

Manfaat Dan Keunggulan Berternak Ayam Kampung 
Pasar dari peternak ayam kampung tentu sudah jelas, sehingga tidak perlu lagi bingung untuk menjual hasil ternak ayam kampung yang akan anda lakukan. Setelah panen, anda bisa menjualnya kepada pedagang ayam kampung di pasar, pedagang keliling atau bahkan anda bisa menjualnya secara langsung kepada konsumen agar hasilnya lebih banyak.

Ternak ayam kampung memang lebih menguntungkan karena banyak orang yang lebih suka daging nya dan juga telurnya, sehingga akan sangat mudah bagi anda untuk menjualnya hasil panen anda kepada tetangga, atau anda bisa menitipkan telurnya di warung atau toko sekitar kota anda. Jika peternakan anda dalam skala besar, anda juga bisa melakukan kerja sama dengan restoran atau lain nya untuk menjadi suplayer ayam kampung.

Kualitas Daging yang Lebih Unggul

Kelebihan dari ayam kampung adalah kualitas daging nya yang memang lebih unggul di bandingkan dengan daging ayam lain nya, sehingga tidak heran jika rasa nya juga jauh lebih enak di bandingkan ayam lain. Untuk memeliharanya juga lebih menguntungkan karena ayam kampung ini diperlihara nya dengan cara di umbar, jadi mereka akan mencari makan sendiri sehingga hasil untungnya juga berlipat-lipat.

Telur ayam kampung yang memang banyak dicari oleh masyarakat sebagai campuran jamu dan lain nya memang memiliki lebih banyak manfaat serta nutrisi, dan dapat meningkatkan vitalitas kesehatan, sehingga tidak heran jika telurnya juga akan mendatangkan keuntungan bagi anda yang memeliharanya, bahkan anda juga bisa menjadi peternak telur ayam kampung saja.

Cepat Diserap Pasar Luas

Salah satu keunggulan dari beternak ayam adalah permintaan pasar yang sangat tinggi membuat anda akan lebih mudah untuk menjualnya, berbeda dengan bebek atau ternak lain nya yang permintaan pasarnya tidak begitu stabil, sehingga terkadang mengalami kerugian karena terlambatnya penjualan sehingga pakan membengkak. Jadi anda bisa mendapatkan pembeli dengan mudah, bahkan seberapa banyakpun ayam yang akan anda jual, pembeli akan selalu membelinya.

Harga Jual Lebih Mahal

Harga jual yang di tawarkan pedagang ayam kampung juga tentu lebih menggiurkan di bandingkan dengan harga ayam ras atau lain nya, sehingga tidak heran jika Keunggulan dan Manfaat Berternak Ayam Kampung membuat anda akan lebih menyukai berternak ayam kampung.

Taraf Kematian Rendah

Dilihat dari taraf kematian nya, berternak ayam kampung juga akan lebih mudah di bandingkan dengan yang lainnya karena ayam kampung memiliki system kekebalan tubuh yang lebih bagus di banding yang lain, sehingga ayam kampung memiliki angka kehidupan yang lebih bagus di banding lain nya. Ayam kampung tidak mudah sakit, tubuhnya lebih prima sehingga anda tidak perlu khawatir akan kematian yang meningkat ketika ayam masih dalam keadaan DOC.


Ada satu lagi cara untuk memperoleh lebih banyak keuntungan dari ternak ayam kampung. Yaitu sistem budidaya terpadu antara ternak ayam dan ternak lele. Jadi, pada sistem terpadu ini kita akan membangun kandang ayam yang letaknya berada di atas kolam ikan.

Alhasil, kita akan memanen dua jenis ternak. Sistem terpadu ini populer dengan istilah longyam yang merupakan singkatan balong hayam dalam bahasa Sunda, yang artinya kolam ayam.

Dengan sistem seperti ini ada beberapa keuntungan yang bisa diperoleh yaitu:

Pemanfaatan Kotoran Ayam

Bisa dibayangkan aroma kotoran ayam yang ada di dalam kandang. Aroma tersebut akan sangat berkurang jika kita memanfaatkan sistem terpadu ternak ayam dan lele. Kenapa? Karena kotoran ayam akan langsung jatuh ke dalam kolam.

Nah, kotoran tersebut dapat langsung dimakan oleh lele ataupun menjadi sumber plankton yang baik untuk pertumbuhan ikan. Walaupun kotoran itu tidak termakan oleh lele, tetapi dapat menjadi pupuk alami yang dapat menyuburkan kolam. Berdasarkan perhitungan, kotoran ayam ini mampu mengurangi kebutuhan pakan lele hingga 75%.

Pemanfaatan Pakan Ayam yang Terbuang

Selain kotoran ayam, sisa pakan ayam yang terbuang juga sangat berguna bagi lele. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pakan ayam mengandung protein hingga 12%. Kandungan protein ini sangat dibutuhkan lele dalam pertumbuhannya.

Jadi, pakan yang tidak dimakan ayam masih dapat bermanfaat karena akan jatuh ke kolam dan dimakan lele. Dengan begitu, pemberian pakan untuk lele pun bisa dikurangi. Dan sebaliknya, pemborosan pakan ayam yang terbuang juga bisa ditekan hingga mencapai 50%. Coba hitunglah, berapa banyak penghematan yang bisa kita lakukan.
Share:

Definition List

Unordered List

Support