Friday, April 13, 2018

Cara Beternak Sapi Potong dan Analisa Usahanya

Sapi Potong Kualitas Super Hasil Penggemukan
Cara Menghitung Laba/Rugi Dalam Usaha Penggemukan Sapi Potong, Berikut Analisanya!
Pengertian Sapi Potong. Sapi potong adalah jenis sapi yang diternakkan untuk dimanfaatkan dagingnya (berbeda dengan sapi perah yang dimanfaatkan susunya). Biasanya terdapat tiga tahapan utama dalam produksi daging sapi, yaitu tahap pengasuhan, penggembalaan dan pemberian pakan.
Contoh analisis ini  didasarkan pada harga-harga saat tulisan ini dibuat pertama kali (asumsi-asumsi yang juga akan ditampilkan di bawah) sehingga untuk keakuratannya kita perlu memasukkan angka-angka terbaru atau harga-harga terbaru baik dari harga ternaknya, biaya pakan (harga bahan pakan) dan biaya tenaga kerja terbaru. Jadi tinggal memasukkan angka/harga terbaru pada item-item yang ada pada contoh analisis usaha penggemukan sapi potong tersebut agar kita bisa mendapat gambaran yang lebih jelas prospek dari bisnis ini.
Pengertian Analisis Usaha. Analisis usaha merupakan sebuah cara untuk mengetahui tingkat kelayakan suatu jenis usaha yang akan kita lakukan, menilai kelangsungan usaha, stabilitas, profitabilitas dari suatu usaha, sub usaha atapun proyek.
Sebelum memulai usaha penggemukan sapi potong, ada baiknya kita melakukan beberapa tips dibawah ini sebagai bahan pertimbangan.

Kumpulkan informasi awal sebelum beternak sebanyak-banyaknya dari sumber yang terpercaya
Sebaiknya calon peternak memiliki pengetahuan mengenai teknik memelihara sapi. Pengetahuan akan pasar juga penting agar peternak tidak tertipu dalam memasarkan sapi yang berhasil digemuk-kan. Informasi ini dapat diperoleh dari buku maupun artikel-artikel di majalah dan internet. Berkonsultasi dengan ahli peternakan juga menjadi alternatif yang baik untuk menggali informasi. Selain itu, saat ini juga banyak seminar maupun pelatihan yang berkaitan dengan teknis beternak.

Mau memulai dari skala kecil, jangan malu untuk memulai dari skala rumah tangga meski hanya mencoba 1 - 2 ekor untuk mencari pengalaman
Tidak ada usaha yang langsung besar ketika baru dimulai. Setiap usaha dirintis dari skala kecil yang kemudian menjadi besar dengan ketekunan dan kerja keras. Modal yang besar di awal usaha bukanlah jaminan suatu usaha akan sukses. Usaha penggemukan sapi potong sendiri dapat dimulai dari kecil dengan jumlah sapi 2-4 ekor.

Memulai pada waktu yang tepat dengan memperhitungkan waktu panen sapi saat harga dipasaran sedang tinggi
Saat yang baik untuk membeli sapi bakalan adalah menjelang hari raya Idul Fitri. Pada saat itu banyak peternak menjual sapi mereka untuk biaya merayakan Lebaran. Sapi pun bisa didapat dengan harga yang lebih murah. Sekitar 4 bulan kemudian ketika hari raya Idul Adha tiba, sapi yang telah dewasa dapat dijual kembali dengan harga berlipat. Namun, sebenarnya untuk penggemukan sapi dapat dimulai kapan saja karena masyarakat akan selalu membutuhkan daging sapi.

Mengembangkan usaha dari keuntungan
Sisihkan sebagian keuntungan yang didapat untuk membeli sapi tambahan. Jika perlu, gunakan seluruh keuntungan yang didapat. Saat populasi sapi yang dimiliki sudah cukup besar, peternak dapat menikmati keuntungan yang diperolehnya. Meski memang dalam berbisnis, mental perlu dipersiapkan untuk menghadapi adanya kerugian. Terlebih lagi dalam usaha budidaya sapi, sapi bisa saja mati karena stres maupun penyakit.

Mencatat setiap kegiatan
Pencatatan yang dilakukan meliputi semua kegiatan di peternakan, seperti jumlah pakan sapi dan peningkatan bobot dari bulan ke bulan. Pertambahan populasi, penjualan sapi, jumlah sapi yang sakit maupun mati, serta obat dan suplemen yang diberikan juga perlu dicatat. Ini penting untuk mengetahui track record kesehatan ternak terutama ketika terjadi serangan penyakit. Selain itu, pencatatan keuangan juga penting dilakukan agar besarnya modal dan keuntungan dapat diketahui secara pasti. Dengan demikian, dapat diketahui dengan jelas berapa dana yang harus dialokasikan untuk periode berikutnya.

Bergabung dengan kelompok ternak sapi
Kelompok ternak dibentuk oleh peternak-peternak dengan bidang usaha sama. Dengan bergabung dalam kelompok ini, peternak dapat memperoleh banyak manfaat, seperti kemudahan mendapatkan modal berbunga rendah, memperoleh kredit dari bank, serta sarana berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Jangan ragu memulai pembibitan
Banyak peternak yang enggan memulai usaha pembibitan sapi. Padahal permintaan yang tinggi akan sapi bakalan hingga saat ini belum dapat dipenuhi seluruhnya oleh usaha pembibitan sapi potong dalam negeri. Hal ini tercermin pada impor sapi bakalan yang semakin besar, serta harga sapi bakalan di dalam negeri yang semakin tinggi. Untuk itu, jangan ragu memulai usaha pembibitan sapi potong karena peluangnya juga sangat besar.

Untuk memberikan gambaran bagi calon peternak mengenai usaha penggemukan sapi potong, berikut kami tampilkan contoh analisis usahanya. 
 
Asumsi yang digunakan dalam analisis ini antara lain:
  • Lahan yang digunakan merupakan tanah pekarangan yang belum dimanfaatkan dan tidak diperhitungkan untuk sewa lahannya
  • Sapi bakalan yang dipelihara: 10 ekor sapi PO
  • Harga sapi bakalan: Rp 8.000.000,-/ekor
  • Bobot badan awal sapi bakalan: 250 kg/ekor
  • Sapi dipelihara selama 4 bulan dengan pertambahan bobot badan (PBB) sekitar 0,8 kg/ekor/hari, sehingga:
PBB selama 4 bulan = 0,8 kg x 120 hari
= 96 kg/ekor
Bobot akhir sapi = 250 kg + 96 kg
= 346 kg
Bobot seluruh sapi = 346 kg x 10 ekor
= 3.460 kg
Hasil penjualan sapi = 3.460 kg x Rp. 40.000/kg bobot hidup sapi
= Rp. 138.400.000
  • Luas kandang: 45 m2
  • Biaya pembuatan kandang: Rp 400.000/m2
  • Penyusutan kandang 20% per tahun (dengan demikian penyusutan untuk satu periode ± 7%)
  • Gaji tenaga kerja (2 orang): Rp 500.000,-/bulan
  • Biaya listrik: Rp. 180.000
  • Biaya air: Rp. 225.000
  • Biaya peralatan: Rp 500.000,-/tahun, sehingga untuk satu periode Rp 170.000
  • Kotoran yang dihasilkan selama 1 periode sebanyak 5.000 kg dengan harga Rp 300,-/kg
  • Biaya pakan untuk satu periode:
  • Hijauan : 40 kg x 10 ekor x 120 hari x Rp. 100
  • Konsentrat : 3 kg x 10 ekor x 120 hari x Rp. 1.500
  • Suplemen pakan : 3 kg x 10 ekor x 120 hari x Rp. 200
  • Biaya vitamin B kompleks (1 kali pemberian selama periode pemeliharaan untuk meningkatkan pertumbuhan dan daya tahan tubuh): Rp. 13.000 untuk 10 ekor sapi
  • Biaya obat cacing (1 kali pemberian selama periode pemeliharaan sebagai upaya mencegah cacingan): Rp. 50.000 untuk 10 ekor sapi
Dari hasil uraian perhitungan di atas, diperoleh nilai rasio pendapatan : biaya = 1,22. Ini artinya dalam satu periode penggemukan, dari setiap modal Rp. 100 yang dikeluarkan akan diperoleh pendapatan sebanyak Rp. 122. Selain itu, dari perhitungan di atas juga dapat diketahui nilai titik impas (Break Even Point/BEP) nya, yaitu:
1) BEP harga = total biaya : berat sapi total
= Rp. 114.898.000 : 3.460 kg
= Rp. 33.208/kg
2) BEP produksi = total biaya : harga jual sapi (per kg)
= Rp. 114.898.000 : Rp. 40.000
= 2.873 kg
Dari nilai BEP dapat disimpulkan bahwa usaha penggemukan sapi ini akan mencapai titik impas jika 10 ekor sapi mencapai bobot badan 2.873 kg atau harga jual Rp 33.208/kg.
(http://info.medion.co.id)

Istilah dan Perhitungan Profitabilitas
Perhitungan profitabilitas dengan mengunakan rumus (Munawir, 2004) :

Gross Profit Margin (GPM)
GPM = (Laba Kotor : Penjualan Bersih) x 100 %

Net Profit Margin
NPM = (Laba Bersih : Penjualan Bersih) x 100 %

Total Assets Turnover (TAT)
TAT = (Penjualan : Total Modal) x 100 %

Return on Investment (ROI)
ROI = (Laba Bersih : Total Modal) x 100 %

Return on Equity (ROE)
ROE = (Laba Bersih : Total Ekuitas) x 100 %


CONTOH LAIN: KONSEP USAHA PENGGEMUKAN SAPI BALI


Konsep Usaha dalam Penggemukan sapi bali ini dilakukan dalam skup kelompok, dimana pengelolaan kegiatan usaha dilakukan oleh kelompok itu sendiri dengan diawasi dan di manage oleh pengurus kelompok, mulai dari pemberian pakan, pemeliharaan dan pengolahan limbah ternak.
Pola pembagian hasil dalam penggemukan sapi bali ini yakni dengan pola 70% : 30% dimana dari Keuntungan bersih 70% adalah Hak Petani sebagai pengelola dan 30% akan menjadi hak kelompok sebagai pemilik modal.

ASUMSI-ASUMSI USAHA PENGGEMUKAN SAPI BALI
Asumsi-Asumsi dalam Usaha Penggemukan Sapi Bali Adalah :
1. Lahan yang digunakan merupakan tanah pekarangan yang belum dimanfaatkan dan tidak diperhitungkan untuk sewa lahannya.
2. Sapi bakalan yang dipelihara sebanyak 10 Ekor jenis Pejantan Sapi Bali dengan harga awal Rp. 5.000.000/ekor dan berat badan lebih dari 300 kg/ekor.
3. Sapi dipelihara selama 6 bulan atau 180 Hari dengan penambahan berat badan sekitar 0,8 kg/ekor/hari.
4. Biaya Pembangunan Kandang Sebesar Rp. 10.000.000,-
5. Penyusustan kandang 20% Per tahun dengan demikian penyusutan untuk satu periode 10% dengan taksiran usia ekonomis 5 tahun
6. Sapi membutuhkan Vitamin dan obat-obatan sebesar Rp. 5.000/ekor/bulan
7. Peralatan kandang dibutuhkan sebesar Rp 500.000/tahun, dengan demikian untuk satu periode Rp. 250.000
8. Kotoran yang dihasilkan selama 1 periode sebanyak 20.917 kg kering dengan harga Rp. 1.000/kg
9. Bio Urine yang dihasilkan selama 1 periode sebanyak 27.000 Liter dengan harga Rp. 1.000/Liter
10. Pakan yang diperlukan untuk satu periode : HMT 40 kg x 30 x 180 x Rp.250 dan Konsentrat 3 kg x 30 x 180 x Rp. 4.000

ASPEK TEKSIS USAHA PENGGEMUKAN SAPI BALI
Dari Asumsi-asumsi diatas maka dapat kita tuangkan kedalam aspek teknis dalam usaha penggemukan sapi bali dalam kurun waktu 1 periode penggemukan, yakni 6 bulan atau 180 hari sebagai dasar analisis usaha penggemukan sapi bali.


ASPEK TEKNIS
USAHA PENGGEMUKAN SAPI BALI
( DALAM 1 PERIODE PENGGEMUKAN )
NO
KETERANGAN
JUMLAH
SATUAN
1
Pengadaan Sapi Bakalan :
A. Populasi Awal Penggemukan
10
Ekor
B. Harga Sapi Bali Bakalan
5.000.000
Rp/Ekor
C. Taksiran Bobot Awal Bakalan
300
Kg/Ekor
2
Periode Penggemukan :
A. Jumlah Bulan Penggemukan
6
Bulan
B. Jumlah Hari Penggemukan
180
Hari
3
Produksi Sapi Penggemukan :
A. Penambahan Bobot Ternak
0,8
Kg/Ekor/Hari
B. Bobot Tercapai dalam 1 periode
144
kg/Ekor
D. Bobot Akhir Ternak
444
Kg/Ekor
E. Harga Jual Sapi Penggemukan
20.000
Rp/Kg/ST
4
Pakan :
A. HMT (10% X Bobot Sapi)
40
Kg/Ekor/Hari
B. Konsentrat (1% X Bobot Sapi)
3
Kg/Ekor/Hari
C. Harga HMT
250
Rp/Kg
D. Harga Konsentrat
4.000
Rp/Kg
5
Obat-Obatan & Vitamin :
A. Biaya Obat-obatan dan Vitamin
5.000
Rp/ST/Bln
6
Biaya Lain-Lain :
A. Kebutuhan Listrik
1
Kwh/Hari
B. Biaya Listrik
1.000
Rp/Kwh
C. Kebutuhan Air
15
M3/Bln
D. Biaya Air
2.500
Rp/M3
7
Biaya Tenaga Kerja
30.000
Rp/HOK
8
Peralatan Kandang
500.000
Rp/Th
Penyusutan Peralatan (50%)
250.000
Rp/Periode
9
Produksi Pupuk :
A. Kotoran Basah (60% Tercerna)
16
Kg/Ekor/Hari
B. Produksi Kompos (Kadar Air = 24,21%)
5
Kg/Ekor/Hari
C. Harga Pupuk Kompos
1.000
Rp/Kg
E. Produksi Bio Urine Sapi
5
Liter/Ekor/Hari
F. Harga Bio Urine Sapi
1.000
Rp/Liter

ANALISIS KEUANGAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI BALI
Dari Aspek teknis diatas maka dapat kami gambarkan aspek analisis keuangan dari penggemukan sapi bali dalam Periode I (6 Bulan) adalah sebagai berikut :

ANALISIS PENGGEMUKAN SAPI BALI
( Dalam 2 Periode)
NO
URAIAN
JML
SAT
HARGA (Rp)
JML. BIAYA (Rp)
A. BIAYA-BIAYA
1.
BIAYA INVESTASI
1. Bangunan Kandang (Kapasitas 10)
1
Unit
10.000.000
10.000.000
2. Bangunan Gudang Pakan
1
Unit
0
0
3. Peralatan Kandang
1
Paket
500.000
500.000
TOTAL BIAYA INVESTASI
10.500.000
2.
BIAYA VARIABEL
1. Pembelian Bibit Bakalan Sapi Bali
10
Ekor
5.000.000
50.000.000
2. Hijauan Makanan Ternak (HMT)
72.000
Kg
250
18.000.000
3. Konsentrat
5.400
Kg
4.000
21.600.000
5. Vitamin dan Obat-obatan
6
Bulan
300.000
1.800.000
6. Biaya Listrik
180
Kwh
1.000
180.000
7. Biaya Air
90
M3
2.500
225.000
TOTAL BIAYA VARIABEL
91.805.000
3.
BIAYA TETAP
Ongkos Tenaga kerja
24
HOK
30.000
720.000
Penyusutan Kandang 10%
10
%
10.000.000
1.000.000
Penyusutan Gudang Pakan 10%
10
%
0
0
Penyusutan Peralatan Kandang 50%
50
%
500.000
250.000
TOTAL BIAYA TETAP
1.970.000
TOTAL BIAYA-BIAYA ( B. VARIABEL+B. INVESTASI+B.TETAP)
104.275.000
B. PENERIMAAN
1. Penjualan Sapi (Target 400 Kg/Ekor)
4.440
Kg
20.000
88.800.000
2. Penjualan Pupuk Kompos
9.000
Kg
1.000
9.000.000
3. Penjualan Bio Urine
9.000
Liter
1.000
9.000.000
C. TOTAL PENERIMAAN
106.800.000
D. KEUNTUNGAN
2.525.000
E. B/C RASIO
1,024214817
Keterangan :
Pada Periode Pertama Dengan Keuntungan yang sangat sedikit, mengingat adanya pembangunan aset kelompok yang cukup besar yakni pembangunan kandang koloni, namun untuk mengetahui cash flow analisi pada tahun selanjutnya dapat dilihat pada tabel cash flow dibawah

ANALISIS CASHFLOW PENGGEMUKAN SAPI BALI
Analisis Cashflow merupakan gambaran sebuah investasi yang berjalan selama periode penggemukan berlangsung.

No
URAIAN
Tahun Ke
I
II
Periode I
Periode II
Periode I
Periode II
I
PENDAPATAN
1
Penjualan Sapi Potong
88.800.000
88.800.000
88.800.000
88.800.000
2
Penjualan Pupuk Kompos
9.000.000
9.000.000
9.000.000
9.000.000
4
Penjualan BIO-Urine
9.000.000
9.000.000
9.000.000
9.000.000
TOTAL PENDAPATAN
106.800.000
106.800.000
106.800.000
106.800.000
II
PENGELUARAN
A
BIAYA INVESTASI
1
Bangunan Kandang Koloni
10.000.000
0
0
0
2
Bangunan Gudang Pakan
0
0
0
0
3
Peralatan Kandangan
500.000
0
0
0
B
BIAYA TETAP
1
Pembelian Bibit Bakalan
50.000.000
50.000.000
50.000.000
50.000.000
2
Ongkos Tenaga kerja
720.000
720.000
720.000
720.000
3
Penyusutan Kandang (10%)
0
1.000.000
1.000.000
1.000.000
4
Penyusutan Peralatan (50%)
250.000
250.000
250.000
250.000
C
BIAYA VARIABEL
1
Biaya HMT
18.000.000
18.000.000
18.000.000
18.000.000
2
Konsentrat
21.600.000
21.600.000
21.600.000
21.600.000
4
Vitamin dan Obat-obatan
1.800.000
1.800.000
1.800.000
1.800.000
5
Biaya Listrik
180.000
180.000
180.000
180.000
6
Biaya Air
225.000
225.000
225.000
225.000
TOTAL PENGELUARAN
103.275.000
93.775.000
93.775.000
93.775.000
III
BENEFIT PER PERIODE
3.525.000
13.025.000
13.025.000
13.025.000
IV
BENEFIT PER TAHUN
16.550.000
26.050.000
V
ANALISIS-ANALISIS
1
DF = (P/F,12%,5)
0,8928
0,7971
2
Nilai Sekarang (PV)
14.775.840
20.764.455
3
(B/C) Ratio
1,08
1,14
4
NPV
85.422.277
Keterangan :
Mengingat Keterbatasan halaman maka kami bisa tampilkan Analisis Cashflow hanya pada periode yang ke IV pada tahun ke II, sedangkan pada tahun ke berikutnya hasilnya akan sama dengan tahun ke II, dan pada tahun ke IV maka kelompok sudah bisa melakukan pengembangan usaha berupa pembangunan kembali kandang koloni.

Sumber:https://kelompokternakpucakmanik.blogspot.co.id dan sumber-sumber lainnya
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Definition List

Unordered List

Support