Wednesday, April 18, 2018

Cara Menghilangkan Kandungan Formalin Pada Bahan Makanan

Tips Singkat Cara Mengurangi Kandungan Formalin Pada Bahan Makanan Tertentu Hingga Aman Dikonsumsi
Alasan Mengapa Formalin Tidak Boleh Digunakan Sebagai Bahan Pengawet Makanan. Dimasyarakat umum yang awam tentang formalin dan tanpa memikirkan bahayanya, bahan kimia formalin biasa digunakan untuk mengawetkan ikan, ayam, mie bahkan tahu dan masih banyak makanan lainnya yang mungkin mengandung bahan karsinogenik ini. Padahal seharusnya Formaldehida atau formalin lazimnya dipakai dalam bahan konstruksi seperti kayu lapis atau tripleks, karpet dan busa. Selain itu, formalin juga biasa digunakan sebagai disinfektan seperti pembersih lantai, kapal, gudang dan pakaian, serta biasa juga dipakai sebagai bahan pengawet bangkai atau mayat.
Memilih jenis makanan yang aman untuk dikonsumsi salah satunya adalah bahwa makanan tersebut bebas dari bahan pengawet berbahaya yang tidak direkomendasikan untuk digunakan sebagai pengawet makanan. Salah satu bahan pengawet tersebut adalah yang selama ini dikenal dengan nama formalin.

Apa Itu Formalin?
Formalin adalah bahan berbahaya yang tidak seharusnya masuk ke dalam tubuh kita melalui makanan yang kita konsumsi setiap hari.

Formalin
Mengkonsumsi bahan makanan mengandung formalin tentu merugikan kesehatan. Mulai dari gangguan mata, kulit, saluran pernapasan, paru-paru, ginjal, hati, organ reproduksi, pencernaan dan masih banyak lagi gangguan lainnya timbul jika formalin dikonsumsi dalam jangka panjang.
Jika Anda yakin bahwa bahan yang dibeli mengandung formalin, maka beberapa langkah berikut yang dikutip dari Arrahmah bersumber dari Bebeja.com  dapat dilakukan. Insyaa Allah upaya tersebut dapat menghilangkan atau setidaknya bisa mengeliminir atau mengurangi kadar formalin atau deformalinisasi pada makanan dan bahan lainnya dengan cara mudah dan efektif.
Karena formalin juga dipakai dalam bahan konstruksi, maka formaldehida merupakan salah satu polutan yang sering ditemukan dalam ruangan. Jika kadar formalin di udara lebih dari 0,1 mg/kg dan terhisap, akan mengakibatkan iritasi kepala dan membran mukosa yang menyebabkan keluar air mata, pusing, tenggorokan terasa terbakar dan kegerahan.
Riset Sukesi MSi, dosen kimia dari FMIPA dari ITS Surabaya mengungkapkan bahwa:
  • Perendaman bahan yang diduga mengandung formalin pada air garam selama 60 menit dapat membuang formalin hingga 89,53%
  • Perendaman dengan air biasa 61,25%.
  • Khusus ikan segar formalin dapat hilang mendekati 100% perendaman dalam larutan cuka 5% selama 15 menit
Cara Lebih Detailnya Sebagai Berikut:

Proses Deformalinisasi Ikan Asin
Proses deformalinisasi pada ikan asin dapat dilakukan dengan cara merendam ikan asin tersebut dalam tiga macam larutan yang berbeda. Larutan tersebut  adalah air, air garam dan air leri. Perendaman ikan asin dalam air selama 60 menit mampu menurunkan kadar formalin sampai 61,25 persen, dengan menggunakan air leri dapat menurunkan kadar formalin mencapai 66,03 persen, sedangkan pada perendaman air garam dapat menurunkan kadar formalin hingga 89,53 persen. Ini artinya hanya dengan perlakuan dan pengetahuan yang baik sebelum dikonsumsi, kadar formalin dapat diminimalkan.

Proses Deformalinisasi pada Tahu
Proses deformalinisasi pada tahu dapat dilakukan melalui beberapa cara. Beberap cara yang dapat dilakukan antara lain adalah dengan merendam tahu dalam air biasa, merendam tahu dalam air panas, merebus tahu dalam air yang mendidih, dan mengkukus tahu tersebut untuk kemudian direbus dalam air mendidih dan diikuti dengan proses penggorengan. Dari berbagai cara yang dapat dilakukan, akan mendapatkan hasil yang berbeda-beda. Cara terbaik yang didapatkan adalah dengan merebus tahu kedalam air mendidih untuk kemudian diikuti dengan proses penggorengan.

Proses Deformalinisasi pada Mie
Proses deformalinisasi terbaik pada mie adalah dengan cara merendam mie kedalam air panas selama 30 menit, dimana hasilnya dapat menghilangkan kadar formalin hingga mencapai 100 persen.

Proses Deformalinisasi pada Ikan Segar
Adapun pada ikan segar proses deformalinisasi dapat dilakukan dengan merendam ikan segar kedalam larutan cuka 5 persen selama 15 menit.
Sekilas Tentang Formalin
Secara umum, bahan kimia formalin biasa digunakan untuk mengawetkan ikan, ayam, mie bahkan tahu dan masih banyak makanan lainnya yang mungkin mengandung bahan karsinogenik ini. Formaldehida atau formalin lazimnya dipakai dalam bahan konstruksi seperti kayu lapis atau tripleks, karpet dan busa. Selain itu, formalin juga biasa digunakan sebagai disinfektan seperti pembersih lantai, kapal, gudang dan pakaian, serta biasa juga dipakai sebagai bahan pengawet bangkai atau mayat.

Karena formalin juga dipakai dalam bahan konstruksi, maka formaldehida merupakan salah satu polutan yang sering ditemukan dalam ruangan. Jika kadar formalin di udara lebih dari 0,1 mg/kg dan terhisap, akan mengakibatkan iritasi kepala dan membran mukosa yang menyebabkan keluar air mata, pusing, tenggorokan terasa terbakar dan kegerahan.
Jika kadar paparannya dalam jumlah banyak, misal terminum atau termakan, dapat mengakibatkan kematian. Formalin bersifat karsinogenik, dapat menyebabkan kanker. Selain itu, formalin juga dapat menimbulkan terikatnya DNA oleh protein sehingga akan mengganggu ekspresi genetik yang dapat menyebabkan mutasi DNA.
Semoga bermanfaat untuk dapat hidup lebih sehat.
Sumber arrahmah.com dan sumber lainnya.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Definition List

Unordered List

Support